PENGEMBANGAN METODE ANALISIS CEMARAN LOGAM TIMBAL (Pb) PADA ASAM ASKORBAT DENGAN TEKNIK SSA
DOI:
https://doi.org/10.36465/jkbth.v18i1.313Abstract
Batas cemaran timbal (Pb) dalam asam askorbat tidak melebihi 20 bpj ditentukan dengan metode visual kolorimetri berdasarkan Farmakope Indonesia V. Metode ini perlu dikembangkan agar mendapatkan hasil yang lebih akurat dan sensitif salah satunya dengan teknik Spetrofotometer Serapan Atom (SSA). Penelitian ini dilakukan untuk menentukan parameter validasi dari metode SSA dan dibandingkan terhadap metode kolorimetri pada FI V. Metode yang digunakan adalah metode standar adisi, yaitu asam askorbat ditambahkan larutan Pb dengan konsentrasi 5, 10,15, 20,25,30, 35, 40, 45 dan 50 bpj yang diukur dengan metode SSA dan FI V dan ditentukan parameter validasinya, berupa akurasi, presisi, batas deteksi, dan kuantisasi. Hasil penelitian didapatkan batas deteksi yang dapat diamati secara visual sebesar 20 bpj sedangkan batas deteksi metode SSA sebesar 1,44 bpj dengan parameter validasi lain yang memnuhi syarat validasi, diantaranya batas kuantisasi sebesar 4,79 bpj, persen perolehan kembali sebesar 83,39%, dan %KV 0,49%. Kesimpulan metode SSA dapat dijadikan metode alternatif penentuan Pb dalam asam askorbat yang lebih akurat dan sensitif.
References
Brass, G.M., and W. Strauss. (1981). Air Pollution Control. John Willey & Sons. New York.
Connel, D.W., and G.J Miller. (1995). Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Y. Koestoer [Penerjemah]; Terjemahan dari: Chemistry and Ecotoxicology of Pollution. UI-Press, Jakarta.
Darmono. (1995). Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. UI-Press, Jakarta.
Darmono. (2001). Lingkungan Hidup dan Pencemaran (Hubungan dengan Toksikologi Senyawa Logam. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Harmita, (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No. 3, Desember 2004.
Kemenkes. (2014). Farmakope Indonesia Edisi V. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta
Kumar V., Robbins SL., dan Cotran RS. (2011). Buku ajar Patologi, edisi-7. EGC. Jakarta
Linster, C.L. dan Schaftingen. (2006). Review Article Vitamin C: Biosyntesis, Recycling and regulation in Mammals. the FEBS journal, University Cathoulice de Louvaian, Belgium.
Padayatty SJ et all. (2003). Review Vitamin C as an Antioxidant: Evaluation of Its Role in Disease Prevention. Journal of the American College of Nutrition.
Saeni, (1997). Penentuan Tingkat Pencemaran Logam Berat Dengan Analisis Rambut. Orasi Ilmiah. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alaam IPB. Bogor.
Skoog, A.D., (2000) Analytical Chemistry (A Introduction), 7th ed.Saunder Collage Publishing, London.
Skoog, A.D. (1998) Principles of Instrumental Analysis, 5th ed. Saunder Collage Publishing, Londong.
Subowo, Kurniansyah AM, Sukristiyonubowo. (1999). Pengaruh Logam Berat Pb dalam Tanah terhadap Kandungan Pb, Pertumbuhan dan asil Tanam Caisem (Brassica rapa). Prosiding Seminar Sumber Daya Tanah, Iklim dan Pupuk. Puslittanak. Bogor.
Sunarya, Y. (2007). Kimia Umum. Grafisindo. Bandung.
Tannenbaum, S.R., V.R Young dan M.C Archer. (1985). Vitamins and Minerals di dalam Fennema, O.R. (ed.) Principles of Food Science. Marcel Dekker, Inc., NewYork.
Widowati, W. (2008). Efek Toksik Logam Pencegahandan Penanggulangan Pencemaran. Penerbit Andi. Yogyakarta.