Pelatihan Pemanfaatan Sediaan Farmasi Tradisional Berbasis Bahan Alami dengan Kearifan Lokal Sebagai Bekal Gaya Hidup Back to Nature
Abstract
A "back to nature lifestyle is currently a trend among people. Back to nature is the use of natural raw materials to be used in various products, such as bedak dingin and scrub. Community service aims to increase public knowledge and understanding of the use of plants as raw materials in products. The methods used are lectures and questions and answers in counseling, while demonstrations and practical work are in training. Materials such as rice, Kaempferia galanga, and turmeric are natural raw materials used in activities. The results of the community service from the outreach activities on the use of traditional medicines by the active participants in the question and answer session indicated that the extension materials were received by the participants. The training activities for bedak dingin of rice, Kaempferia galanga, and turmeric scrub were carried out by the participants and the team. The training ran smoothly, and the participants actively practiced. Products resulting from the training are given to participants. The conclusion from this community service activity is that the participants gave a positive response and showed that their knowledge of medicinal plants increased.
ABSTRAK
Gaya hidup back to nature saat ini menjadi tren dikalangan masyarakat. Back to nature merupakan penggunaan bahan baku alam untuk dimanfaatkan pada berbagai produk, seperti bedak dingin beras kencur dan lulur kunyit. Pengabdian kepada masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman untuk digunakan sebagai bahan baku dalam produk. Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab dalam penyuluhan sedangkan demonstrasi dan kerja praktek dalam pelatihan. Bahan seperti beras, kencur, dan kunyit merupakan bahan baku alam yang digunakan dalam kegiatan. Hasil pengabdian kepada masyarakat dari kegiatan penyuluhan pemanfaatan obat tradisional peserta aktif dalam sesi tanya jawab menandakan materi penyuluhan diterima peserta. Kegiatan pelatihan bedak dingin beras kencur dan lulur kunyit dilakukan oleh peserta dan tim. Pelatihan berjalan lancar dan peserta aktif mempraktekan langsung. Produk yang dihasilkan dari pelatihan, diberikan pada peserta. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta memberikan respon positif, dan menunjukkan pengetahuan mengenai tanaman obat menjadi meningkat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Mirza, M., Amanah, S., & Sadono, D. (2017). "Tingkat Kedinamisan Kelompok Wanita Tani Dalam Mendukung Keberlanjutan Usaha Tanaman Obat Keluarga Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat". Jurnal Penyuluhan. Volume 13(2), 181–193.
Pratiwi, L. (2018). "Pengaruh Proporsi Tepung Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga L) Dan Tepung Beras Terhadap Sifat Fisik Kosmetik Bedak Dingin". E-Journal. Volume 07(3), 56–65.
Ridawati, & Alsihendra. (2019). "Pelatihan Pembuatan Minuman Serbuk Kunyit Asam". Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Volume 1(1).
Salim, Z., & Munadi, E. (2017). "Info Komoditi Tanaman Obat". (Page V dan 1). Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdangan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia.
Styawan, W., Linda, R., & Mukarlina. (2016). "Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Bahan Kosmetik Oleh Suku Melayu Di Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah". Jurnal Protobiont. Volume 5, 45–52.
Thornfeldt, & Bourne. (2010). "The New Ideal in Skin Health: Separating Fact From Fiction". USA: Allured Business Media USA.
DOI: http://dx.doi.org/10.36465/jupemas.v4i1.1037
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Marlina Indriastuti
Publisher :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Universitas Bakti Tunas Husada
Jl. Letjen Mashudi No. 20, Kota Tasikmalaya
Telp : 0265-334740
Fax : 0265-327224
Email: lppm_jupemas@universitas-bth.ac.id