GAMBARAN ANKLE BRACHIAL INDEX DAN SKORE PENGKAJIAN LUKA (SKORE MUNGS) PADA PASIEN ULKUS KAKI DIABETIK DI RSUD dr SLAMET GARUT

SANDRA PEBRIANTI

Abstract


Salah satu komplikasi kronis dari diabetes mellitus adalah ulkus kaki diabetik yang disebabkan karena abnormalitas neurologis, kelainan vakuler atau peripheral artery disease (PAD). Gangguan vaskularisasi berupa sumbatan pada arteri perifer dapat menimbulkan terjadinya ulkus kaki dan berpengaruh terhadap kondisi luka. PAD merupakan penyakit akibat adanya gangguan vaskularisasi berupa sumbatan pada arteri bagian perifer yang dapat menimbulkan terjadinya ulkus kaki pada penderita diabetes melitus. Terjadinya ulkus kaki diabetik sering dihubungkan dengan adanya penurunan nilai Ankle Brachial Index (ABI). Pemeriksaan ABI merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi vaskuler yang sering digunakan untuk penderita DM yang mengalami ulkus kaki diabetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran ABI dan skor pengkajian luka Maceration Undermining Necrotic Granulation Symptoms (MUNGS) pada pasien ulkus kaki diabetik di RSUD dr Slamet Garut. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif.  Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling dengan jumlah 42 responden. Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner untuk menilai skor pengkajian luka dengan skor MUNGS dan pemeriksaan ABI menggunakan dopler vaskuler. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden memiliki ABI normal dengan skor pengkajian luka MUNGS 6-10 sebanyak 14 responden (70%), dan hampir setengahnya responden yang memiliki ABI obstruksi vaskuler sedang dengan pengkajian luka skore MUNGS 11-15 sebanyak 4 responden (57,15%). Maka dapat disimpulkan bahawa pada pasien dengan ABI normal memiliki pengkajian luka skor MUNGS yang lebih baik (6-10) dibanding dengan ABI obstruksi vaskuler sedang.

 

Kata kunci: ankle brachial indeks, MUNGS, ulkus kaki diabetic

 


Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Ariyanti. (2012). Hubungan Perawatan Kaki Dengan Resiko Ulkus Kaki Diabetes di RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta.

Alatas, M. (2017). Pengaruh Terapi Murottal Surah Ar-Rahman Terhadap Skor Pengkajian Luka (Mungs) Dan Pengkajian Stres (Dass) Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Klinik Kitamura Pontianak. ProNers, 3(1).

Arnadi, Subekti I, Waspadji S, Surjadipraja RM, Muthalib A. The prevalence rate of peripheral arterial disease in type 2 diabetes mellitus and associated risk factors. Acta Medica Indonesia. 2003;35:2-8.

Bilous, R., & Donelly, R. (2014). Buku Pegangan Diabetes. Edisi ke-4. USA: John Willey & Sons Limites. Diterjemahkan oleh Egi Komara Yuda, S. Kp., MM.

Brownrigg JR, Davey J, Holt et al. 2012. The Association of Ulceration of The Foot With Cardiovascular and All-Cause Mortality in Patients with Diabetes: A Meta-Analysis. Diabetalogia. 55 (11): 2906-12.

Frykberg RG, Zgonis T, Armstrong DG, Driver VR, Giurini JM, Kravitz SR, et al. Diabetic foot disorders: A clinical practice guideline. Journal of Foot and Ankle Surgery. 2006:45(5) Suppl:2-4.

IDF, D. A. G. (2015). Update of mortality attributable to diabetes for the IDF Diabetes Atlas: Estimates for the year 2013. Diabetes research and clinical practice, 109(3), 461.

International Best Practice Guidelines. (2013). Wound Management in Diabetic Foot Ulcers. Wounds International. London: Wounds International. Available from: www. woundsinternational.com

Natalia, N., Hasneli, Y., & Novayelinda, R. (2012). Efektifitas senam kaki diabetik dengan tempurung kelapa terhadap tingkat sensitivitas kaki pada pasien diabetes melitus 2. Jom Unri, 1–9.

Potier L, Rousse R, Labreuche J, Marre M, Cacoub P, Röther J, et al. Interaction between diabetes and a high ankle-brachial index on mortality risk. European Journal of Preventive Cardiology. 2015; 22(5):615-21.

Prompers, L., Schaper, N., Apelqvist, J., Edmonds, M., Jude, E., Mauricio, D., & Jirkovska, A. (2008). Prediction of outcome in individuals with diabetic foot ulcers: focus on the differences between individuals with and without peripheral arterial disease. The EURODIALE Study. Diabetologia, 51(5), 747-755.

Purwanti, O. S. (2013). Analisis FaktorFaktor Risiko Terjadi Ulkus Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus Di RSUD DR Moewardi. Universitas Indonesia.

Rahmaningsih, B. Y., Nur Hidayat, S. P., Iin Novita, N. M., & PD, S. (2016). Hubungan antara Nilai Ankle Brachial Index dengan Kejadian Diabetic Foot Ulcer pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Suriadi. (2015). Pengkajian Luka dan Penanganannya. Edisi 1. 69-70. Jakarta: Sagung Seto.

Weigelt, C., Rose, B., Poschen, U., Ziegler, D., Friese, G., Kempf, K., & Herder, C. (2009). Immune mediators in patients with acute diabetic foot syndrome. Diabetes care, 32(8), 1491-1496.

Simanjuntak, G. V. (2017). Perubahan ankle brachial index akibat merokok dan lamanya menderita diabetes melitus tipe II. Idea Nursing Journal, 7(2), 40-46.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.