ANALISIS ZAT WARNA BERBAHAYA PADA JAJANAN ANAK SEKOLAH

LILIS TUSLINAH

Abstract


Aktivitas anak-anak di sekolah sebelum masuk kelas dan pulang sekolah, biasanya dimanfaatkan untuk bermain dan membeli jajanan yang dijual di sekitar sekolah. Makanan jajanan di sekitar sekolah dapat menyumbang asupan energi bagi anak sekolah, meskipun makanan jajanan tersebut ternyata sangat berisiko terhadap kesehatan. Salah satunya penggunaan zat warna berbahaya pada makanan jajanan tersebut. Penggunaan zat warna tersebut bertujuan untuk membentuk pemanpilan makanan menjadi lebih menarik. Peneilitian ini bertujuan untuk menganalisis zat warna berbahaya pada makanan jajanan anak sekolah dengan harapan dapat menjadi sumber informasi untuk terjamin mutu keamanan pangan. Analisis zat warna berbahaya pada sampel makanan jajanan ini mengunakan metode Kromatorafi Lapis Tipis. Zat warna diisolasi dar sampel makanan dalam suasana CH3COOH (pH < 2) atau NH4OH (pH < 10), zat warna diadsopsi menggunakan benang wool dalam kondisi panas. Zat warna dalam benamg wool diekstraksi dengan etanol kemudian etanolnya diuapkan. Residu zat warna dianalisis menggunakan metode Kromatografi Laips Tipis (KLT) menggunakan eluen Butanol:Etanol:Air ( 25:20:25). Berdasarkan hasil penelitian dari 16 kelompok sampel jajanan anak sekolah yang terdiri dari 31 sampel, 25 sampel teridentifikasi mengandung zat warna berbahaya yaitu: Auramin, Pounceu 3R, Rhodamin B, Violet 6 B, Sudan I, Methanil Yellow dan Chocolate Brown.

 

Kata Kunci. Zat Warna Berbahaya, KLT dan Makanan Jajanan


Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1984). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 239/Men.Kes/Per/V/1985, tentang Zat Warna Tertentu Yang Dinyatakan Sebagai Bahan Berbahaya Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1988). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 722/Men.Kes/Per/IV/1988, tentang Bahan Tambahan Makanan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Egon, S. (1985). Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi. Bandung : ITB.

Hartoko, (2008). Seputar Gizi, Keamanan Pangan Dan Balita. http :// hartoko. worldpress.com/ keamanan-pangan /. Diakses Tanggal 18 April 2017.

Cahyadi, W. (2008) Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Pipih, Juli, Siswati. (2000). Uji Toksisitas Zat Warna Rhodamin B terhadap Jaringan Hati Mencit (Mus musculus) Galur Australia, Jurnal Toksikologi Indonesia, Vol 1(3).

Helmice Afriyeni , Nila Wise Utari, (2016). Identifikasi Zat Warna Rhodamin B pada Lipstik Berwarna Merah yang Beredar di Pasar Raya Padang, Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No. 1


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
slot online slot gacor slot