Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Informasi Obat Melalui Salah Satu Aplikasi Kesehatan di Salah Satu Apotek di Kota Bandung
Abstract
Apotek selain sebagai fasilitas untuk menyediakan perbekalan farmasi juga sebagai sarana penyampaian informasi obat. Pelayanan informasi obat dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan teknologi atau aplikasi yang saat ini tersedia. Apoteker dalam melakukan pelayanan telefarmasi wajib menyampaikan informasi mengenai perbekalan farmasi baik secara tertulis maupun melalui sistem elektronik yang akan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna layanan elektronik tersebut. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh McKinsey & Company pada tahun 2020, sebanyak 76% konsumen tertarik dalam menggunakan telehealth atau telemedicine, sedangkan survei pada tahun 2019 menunjukkan angka minat konsumen terhadap telehealth hanya sebesar 11%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan informasi obat melalui aplikasi kesehatan di Apotek K-24 Kiaracondong berdasarkan dimensi kualitas pelayanan : Kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati, dan berwujud. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 100 responden melalui google form. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan pasien berdasarkan dimensi kualitas pelayanan pada dimensi kehandalan (reliability) dengan kategori sangat puas (86,4%), dimensi ketanggapan (responsiveness) dengan kategori sangat puas (84,6%), pada dimensi jaminan (assurance) kategori sangat puas (87,8%), dimensi empati (empaty) dengan kategori sangat puas (85,0%), dan berwujud (tangible) dengan kategori sangat puas (86,0%). Dari kelima dimensi didapatkan hasil pasien merasa sangat puas sebanyak 85,96% terhadap pelayanan informasi obat melalui aplikasi Kesehatan yang ada di salah satu apotek di kota Bandung.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Eva Kusumahati, Ilham Ramadhan, Dea Anita Ariani Kurniasih