Pengaruh Metode Pengeringan yang Dilakukan oleh Hatra terhadap Kadar Flavonoid Total Daun Muntingia calabura L, Clidemia hirta (L.) D. Don, Morus alba

Dede Fitri Nursiam, Ira Rahmiyani, Vera Nurviana, Resha Resmawati Shalela

Abstract


Pengeringan simplisia merupakan salah satu proses pasca panen yang berperan penting terhadap mutu simplisia. Pengeringan suatu bahan yang terlalu lama dengan suhu yang tinggi dapat menurunkan mutu karena merusak komponen-komponen yang ada di dalamnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode pengeringan sangrai yang dilakukan oleh hatra Desa Jayaratu Kabupaten Tasikmalaya dengan metode oven terhadap kadar flavonoid total pada tanaman daun harendong bulu (Clidemia hirta (L.) D. Don), daun kersen (Muntingia calabura L), dan daun murbei putih (Morus alba). Metode pengeringan yang dilakukan menggunakan dua teknik yang berbeda, yaitu pengeringan dengan metode oven dan pengeringan dengan metode sangrai. Analisis kualitatif yang digunakan pada penelitian ini meliputi pengamatan organoleptik, makroskopik dan mikroskopik. Sedangkan analisis kuantitatif meliputi kadar air, kadar abu, susut pengeringan, dan kadar total flavonoid. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh metode pengeringan terhadap kadar flavonoid, dimana proses pengeringan menggunakan metode oven menghasilkan kadar flavonoid lebih tinggi dari pada proses pengeringan menggunakan metode sangrai. Pada daun kersen didapat hasil 481,5237 g QE/mL, daun harendong bulu 378,9047 g QE/mL, daun murbei putih 305,0952 g QE/mL. Sedangkan pada metode sangrai di dapat hasil pada daun kersen 404,1428 g QE/mL, daun harendong bulu 280,3333 g QE/mL, daun murbei putih 174,1428 g QE/mL.


Keywords


Simplisia, Metode Pengeringan, Flavonoid

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Dede Fitri Nursiam, Ira Rahmiyani, Vera Nurviana, Resha Resmawati Shalela