Prediksi Aktivitas Senyawa Turunan Terpenoid dari Tanaman Wortel (Daucus carota) sebagai Kandidat Antimelanogenesis secara In Silico

Richa Mardianingrum, Susanti Susanti, Shela Salsabila

Abstract


Proses biosintesis melanin (melanogenesis) yang meningkat dapat menyebabkan kelainan kulit seperti hiperpigmentasi. Salah satu target dalam pengembangan antimelanogenesis adalah enzim tirosinase yang berperan sebagai katalisator proses oksidasi L-tirosin menjadi dihydroxyphenylalanine (DOPA) yang kemudian membentuk melanin. Penelitian terdahulu melaporkan bahwa ekstrak wortel (Daucus carota) menunjukkan aktivitas inhibitor tirosinase yang kuat, namun spesifik senyawa yang berpotensinya belum diketahui. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mempelajari interaksi senyawa turunan terpenoid dari tanaman wortel (Daucus carota) terhadap reseptor enzim tirosinase (PDB ID: 5I38). Penelitian dilakukan secara in silico melalui studi prediksi toksisitas dan farmakokinetika, screening ligand based drug likeness (drug scan), docking serta simulasi dinamika molekul. Hasil docking menunjukkan bahwa senyawa terbaik dengan binding energy paling rendah dibandingkan senyawa uji lainnya yaitu senyawa terpinolene dengan nilai ΔG -5,83 kkal/mol dan Ki 53,61 μM, setelah sebelumnya diprediksi memenuhi standar toksisitas, farmakokinetika, dan drug scan. Hasil docking tersebut dibuktikan dengan simulasi dinamika molekul selama 20 ns menggunakan metode MM-GBSA dengan ΔGTOTAL bernilai -7,4879 kkal/mol dan berinteraksi dengan sisi aktif reseptor enzim tirosinase yaitu asam amino His208 dan Arg209. Dalam aspek toksisitas dan farmakokinetika, senyawa terpinolene lebih baik dibandingkan kojic acid. Senyawa terpinolene diprediksi dapat digunakan sebagai kandidat antimelanogenesis.


Keywords


Antimelanogenesis, In Silico, Inhibitor Tirosinase, Terpenoid, Wortel

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Richa Mardianingrum, Susanti Susanti, Shela Salsabila