Pengaruh Waktu Kontak Dan Massa Karbon Aktif Sebagai Adsorben Kafein Pada Kopi Robusta
Abstract
Pola konsumsi masyarakat pada kopi saat ini cenderung meningkat. Masalah utama dalam konsumsi kopi adalah kandungan kafein, apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan teratur dapat menimbulkan efek samping pada kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan karbon aktif yang dapat digunakan sebagai adsorben kafein guna mengatasi masalah terhadap kandungan kafein pada kopi robusta. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dekafeinasi dengan proses adsorpsi yang diberikan variasi perlakuan waktu kontak (40, 60 dan 80 menit) dan massa karbon aktif sebagai adsorben (2, 4 dan 6 gram). Hasil penilitian menunjukkan bahwa hubungan antara waktu kontak dan massa adsorben berbanding lurus dengan persentase adsorpsi dimana semakin lama waktu kontak dan semakin bertambahnya massa adsorben karbon aktif persentase adsorpsi kafein pun semakin meningkat dan berdasarkan hasil uji statistik waktu kontak karbon aktif tidak berpengaruh signifikan (Sig. 0,100), sedangkan massa karbon aktif berpengaruh signifikan (Sig. 0,000) terhadap kandungan kafein pada kopi robusta. Pada penelitian ini didapatkan waktu kontak optimum yaitu 40 menit dan massa adsorben karbon aktif yaitu 6 gram. Hasil tersebut menunjukkan bahwa karbon aktif memiliki potensi yang tinggi sebagai adsorben yang efektif untuk penurunan kandungan kafein pada kopi robusta.
References
Agung, R., Duma, K., Yuda, R. C. P. Y., Ibrahim, A., & Sawitri, E. (2022). Hubungan Konsumsi Kafein dengan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Universitas Mulawarman. Jurnal Verdure, 4(1), 419–427.
Bachmann, S. A. L., Calvete, T., & Féris, L. A. (2021). Caffeine removal from aqueous media by adsorption: An overview of adsorbents evolution and the kinetic, equilibrium and thermodynamic studies. Science of the Total Environment, 767, 144229. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.144229.
Baskara, Z. W., Harsyiah, L., Nyoman, D., Paramartha, A., & Dinanta, Q. (2022). Factor Analysis for Mapping Characteristics in Robusta Coffee Decaffeination Experiments. 5(1).
Cornelis, M. C. (2019). The impact of caffeine and coffee on human health. Nutrients, 11(2), 11–14. https://doi.org/10.3390/nu11020416.
Hana, C., Agustina, A., & Putri, M. (2022). Analisis Kandungan Kafein Pada Makanan Cokelat Batangan Yang Beredar Di Swalayan X Kota Klaten. Jurnal Ilmu Farmasi, 13(1), 21–25.
Kusumawardani, R., Zaharah, T. A., & Destiarti, L. (2018). Adsorpsi kadmium (II) menggunakan adsorben selulosa ampas tebu teraktivasi asam nitrat. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 7(3), 75–83.
Nugroho, O., Dermawan, D., Setiawan, A., Darmawan, D., & Setiawan, A. (2017). Identifikasi Waktu Kontak Karbon Aktif Sekam Padi sebagai Adsorben Logam Berat Timbal (Pb). Journal.Ppns.Ac.Id, 2623, 17–20. http://journal.ppns.ac.id/index.php/CPWTT/article/view/459.
Pranoto, P., Martini, T., & Maharditya, W. (2020). Uji Efektivitas dan Karakterisasi Komposit Tanah Andisol/Arang Tempurung Kelapa Untuk Adsorpsi Logam Berat Besi (Fe). ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, 16(1), 50. https://doi.org/10.20961/alchemy.16.1.33286.50-66.
Rahmadona, S. P., Marzuki, H., & Darhani, C. R. (2022). Identifikasi Kafein Dalam Jamu Penambah Stamina Pria Sediaan Padat Secara Klt-Densitometri. 5, 449–458.
Rahmi, R., Fachruddin, S., & Nurmalasari, N. (2018). Pemanfaatan Limbah Serat Sagu (Metroxylon sago) Sebagai Adsorben Iodin. Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan, 13(1), 70–77. https://doi.org/10.23955/rkl.v13i1.10072.
Riyanti, E., Silviana, E., & Santika, M. (2020). Analisis Kandungan Kafein Pada Kopi Seduhan Warung Kopi Di Kota Banda Aceh. Lantanida Journal, 8(1), 1. https://doi.org/10.22373/lj.v8i1.5759.
Sangandita, K. R. K. D., & Utami, B. (2019). Effectiveness of Rice Husk and Bagasse Fly Ash as Adsorbent of Cr Metal on Batch System. JKPK (Jurnal Kimia Dan Pendidikan Kimia), 4(2), 85. https://doi.org/10.20961/jkpk.v4i2.29724.
Tika, I. N., Pujani, N. M., Agustiana, I. G. A. T., & Agustriana, T. (2017). Kafein Pada Kopi Dengan Fermentasi Menggunakan Mikroba Yang Diisolasi Dari Kopi Kotoran Luwak Kebun Kopi Di Kabupaten Buleleng. Seminar Nasional Riset Inovatif 2017, 2015, 893-846,.
Tiwow, V. A., Rampe, M. J., Rampe, H. L., & Apita, A. (2021). Pola Inframerah Arang Tempurung Kelapa Hasil Pemurnian Menggunakan Asam. Chemistry Progress, 14(2), 116. https://doi.org/10.35799/cp.14.2.2021.37191
Welkriana, P. W., Halimah, H., & Putra, A. R. (2017). Pengaruh Frekuensi Minum Kopi Terhadap Kadar Asam Urat Darah. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 8(1), 83. https://doi.org/10.24127/bioedukasi.v8i1.839.
Yuliyana, Y., Marliza, H., Badar, M., & Yusri, Y. F. (2021). Analisis Kadar Kafein Pada Minuman Kopi Import Yang Beredar Dikota Batam dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV: Analisis Kadar Kafein Pada Minuman Kopi Import Yang Beredar Dikota Batam dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV. Ahmar Metastasis Health Journal,1(3), 106–111.
Yusuf, Y. K., Permatasari, D. A. I., & Weri, V. (2022). Kopi Arabica Dari Kabupaten Tegal Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. 2(1).
Zarwinda, I., & Sartika, D. (2019). Pengaruh Suhu Dan Waktu Ekstraksi Terhadap Kafein Dalam Kopi. Lantanida Journal, 6(2), 180. https://doi.org/10.22373/lj.v6i2.3811.