PEMERIKSAAN REFRAKSI DAN PEMBERIAN KACAMATA GRATIS PADA PELAJAR DI WILAYAH SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA

Cucu Nurpatonah, Itmam Milataka, Hanna Nurul Husna, Ai Meri Yulianti, Nurul Zakiatul Jannah, Utep Muntaha

Abstract


Penglihatan yang sehat dan tepat merupakan bagian terpenting dari perkembangan anak. Gangguan penglihatan dapat dicegah dan diminimalisir dengan pemeriksaan mata secara teratur sejak dini. Ambliopia sering terjadi pada anak dikarenakan terlambatnya dilakukan pemeriksaan refraksi dan terhambatnya penatalaksanaan kelainan refraksi. Permasalahan kelainan refraksi anak seperti miopia, hipermetropia, dan astigmatisma terjadi di berbagai daerah termasuk wilayah Singaparna. Kegiatan Pengabdian Masyarakat bertujuan untuk mendeteksi kelainan refraksi pada pelajar di wilayah Singaparna. Kegiatan ini berupa pemeriksaan refraksi lengkap dan pemberian kacamata koreksi secara gratis. Kegiatan laksanakan pada tanggal 12 Desember 2021 di Klinik PKU Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya. Sasaran kegiatan adalah pelajar dari kalangan tidak mampu di wilayah Singaparna sebanyak 150 orang. Hasil pemeriksaan terdapat 82 pelajar dengan penglihatan normal dan 68 siswa dengan kelainan refraksi dan diberi kacamata koreksi gratis. Diagnosa kelainan refraksi dari 68 pelajar (136 mata) didapatkan 5 mata (3,68%) dengan emetropia atau mata normal, 84 mata (61,76 %) dengan kelainan refraksi myopia, 2 mata (1,47%) dengan kelainan refraksi hypermetropia dan 45 mata (33,09%) dengan kelainan refraksi astigmatisma. Dari diagnosa tersebut terdapat 2 siswa (2,94%) dengan kondisi binokuler strabismus dan 12 siswa (17,65%) dengan anisometropia. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini terdapat 68 pelajar yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan refraksi lengkap dan mendapatkan kacamata koreksi gratis. Kegiatan ini secara keseluruhan berjalan dengan lancar dan banyak pelajar yang mengalami. Oleh karena itu, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan meningkatnya kesadaran pemeriksaan refraksi sejak dini.

Full Text:

PDF

References


Agus, H., & Bahri, T. S. (2016). Faktor risiko terjadi miopia pada siswa di SMA Negeri 3 banda aceh.

Jurnal Ilmiah Universitas Syiah Kuala, 1–10. https://doi.org/10.1029/2011JC007143

Amaliah, L., Ansori, M., & Nuradhiani, A. (2022). Pemeriksaan Kesehatan dan Konsultasi Gizi Gratis

Kepada Masyarakat Kota Serang. Jurnal Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat Indonesia,

(2), 145–148. https://doi.org/10.56303/jppmi.v1i2.65

Fahreiza, D., Himayani, R., Ristyaning, P., & Sangging, A. (2023). Gangguan Penglihatan

Anisometropia. Journal of Student Research (JSR), 1(3), 186–191.

Fauzi, L., Anggorowati, L., & Heriana, C. (2017). Skrining kelainan refraksi mata pada siswa sekolah

dasar menurut tanda dan gejala. April 2016.

Gabai, Andrean; Zeppieri, M. (2023). Anisometropia.

Holden, B. A., Fricke, T. R., Wilson, D. A., Jong, M., Naidoo, K. S., Sankaridurg, P., Wong, T. Y.,

Naduvilath, T. J., & Resnikoff, S. (2016). Global Prevalence of Myopia and High Myopia and

Temporal Trends from 2000 through 2050. Ophthalmology, 123(5), 1036–1042.

https://doi.org/10.1016/j.ophtha.2016.01.006

Ilyas, S. (1997). Kelainan Refraksi dan Kacamata (1st ed.). FK UI.

Ilyas, S. (2013). Ilmu Penyakit Mata. Badan Penerbit FKUI.

Kemenkes RI. (2018). Peta Jalan Penanggulangan gangguan penglihatan di Indonesia Tahun 2017-2030.

In 2019. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/buku-peta-jalan-penanggulangangangguan-penglihatan-di-indonesia-tahun-2017-2030

Maksus, A. I. (2016). Optometris), Standar prosedur pemeriksaan refraksi untuk refraksionis optisien

(diploma Optometris). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Mihartari, P. G., Sutyawan, I. W. E., & Triningrat, A. M. P. (2017). Gambaran Umum Kelainan Refraksi

pada Pasien Anak Usia 6-12 Tahun di Divisi Refraksi dan Lensa Kontak Poliklinik Mata RSUP

Sanglah Tahun 2014. E-Jurnal Medika, 6(12), 170–174.

Novita, A. (2022). Tahukah Kamu Apa itu Strabismus atau Mata Juling? Kementerian Kesehatan RI.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1887/tahukah-kamu-apa-itu-strabismus-atau-mata-juling

Nurjanah. (2018). Skrining Miopia pada Siswa Sekolah dasar di Kabupaten Temanggung. 9(114), 134–

https://doi.org/https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.2.134-140

Panenjo, M. (2017). “Akselerasi Gangguan Penglihatan Nasional.” RS. Mata Cicendo, 02, 1–40.

Riskerdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kementrian Kesehatan RI.

Saputera, M. D. (2016). Anisometropia. 43(10), 747–750.

UU RI No 12 tahun, 2012. (n.d.). Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

https://peraturan.go.id/id/uu-no-12-tahun-2012

Wardany, Y., Arfiza, N. H., & Arfianti. (2018). Pengaruh Kelainan Refraksi terhadap Prestasi Belajar

Murid Sekolah Dasar X Pekanbaru. Jkm.Fk.Unri.Ac.Id, 1(2), 81–87.

https://doi.org/https://doi.org/10.26891/jkm.v1i2.2018.81-87

World Health Organization. (2023). Blindness and vision impairment. https://www.who.int/newsroom/fact-sheets/detail/blindness-and-visual-impairmen


Refbacks

  • There are currently no refbacks.