GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM PADA PASANGAN USIA SUBUR
Abstract
Kontrasepsi adalah salah satu solusi dalam menghadapi laju pertumbuhan penduduk di Indonesia. Penggunaan kontrasepsi didominasi oleh AKDR. Namun demikian, penggunaan kontrasepsi AKDR dapat menimbulkan efek samping yaitu salah satunya perdarahan. Efek penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim dapat menyebabkan gangguan kesehatan seseorang baik kesehatan fisik maupun kesehatan psikologis apabila tidak ditangani secara tepat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi konsep/teori atau hasil-hasil penelitian tentang efek samping penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim pada pasangan usia subur. Metode penelitian yang digunakan adalah telaah literatur. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dimana sumber tersebut diperoleh dari buku rujukan sebanyak 5 buah dan artikel penelitian yang relevan sebanyak 10 buah dari tahun 2010-2020 yang diperoleh dari google schoolar. Hasil penelitian menunjukan bahwa efek samping penggunaan AKDR pada pasangan usia subur meliputi : perdarahan, gangguan siklus haid, nyeri perut saat haid (disminore), keputihan, benang hilang, keluhan saat senggama, menorarghia, dyspareunia, ekspulsi, Pelvic Inflammatory Disease (PID) dan menometroragi. Efek samping penggunaan AKDR dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, pekerjaan, usia dan lama pemakaian. Walaupun demikian, tidak semua pasangan usia subur mengalami efek samping yang sama, misalnya komplikasi seperti demam 3-5 hari setelah pemasangan, kejang, perubahan tekanan darah, dan perforasi dinding uterus.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Iklima Nurzakiah Dewi, Etty Komariah Sambas, Soni Hersoni