INVENTARISASI DAN SKRINING FITOKIMIA TUMBUHAN OBAT BERKHASIAT ANTIINFLAMASI YANG DIGUNAKAN OLEH MASYARAKAT KAMPUNG NAGA
DOI:
https://doi.org/10.36465/jkbth.v13i1.11Abstract
Telah dilakukan penelitian terhadap inventarisasi dan skrining fitokimia tumbuhan obat berkhasiat antiinflamasi di Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang keanekaragaman tumbuhan obat berkhasiat antiinflamasi, teknik dan cara penggunaan tumbuhan obat berkhasiat antiinflamasi, serta mengetahui senyawa golongan metabolit sekunder yang terkandung pada tumbuhan obat tersebut yang berkhasiat antiinflamasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik penelitian menggunakan metode observasi, wawancara, kepustakaan, dan laboratorium. Lokasi penelitian adalah Kampung Naga yang berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat.
Dari hasil penelitian diperoleh 20 jenis tumbuhan obat berkhasiat antiinflamasi yang digunakan oleh masyarakat Kampung Naga yang tergolong dalam 15 suku dan 11 marga. Penggunaannya diketahui untuk mengobati berbagai jenis inflamasi berupa gangguan perut/perncernaan, penyakit kulit/luka/memar, gangguan otot, gangguan kepala, penyakit dalam, gangguan pernafasan, membersihkan darah/menetralkan darah, sakit gigi, iritasi mata. Cara pemakaian atau penggunaan umumnya dengan diminum dan cara pengolahan tumbuhan obat berkhasiat antiinflamasi disesuaikan menurut jenis masing-masing tumbuhan obat. Tiga jenis tumbuhan obat yaitu Remek daging/Kitajam (Hemigraphis colorata Hall. F.) memiliki INP = 3 (Pengunaannya diatas 20% dari 30 orang responden) untuk pengobatan membersihkan darah; Daun Sendok (Plantago mayor L.) memiliki INP = 3 untuk pengobatan penyakit kulit seperti luka, bengkak; dan Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) memiliki INP = 3 untuk pengobatan sakit gigi.
Dari skrining fitokimia yang dilakukan terhadap 20 jenis tumbuhan obat, diketahui bahwa kandungan senyawa metabolit sekunder dalam tumbuhan obat yang berkhasiat antiinflamasi adalah : alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, serta monoterpenoid dan seskuiterpenoid.
Kata Kunci : Tumbuhan obat, Antiinflamasi, Skrining Fitokimia