PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSLUSIF TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI RAB RSU dr. SOEKARJDO KOTA TASIKMALAYA
DOI:
https://doi.org/10.36465/jkbth.v19i1.450Abstract
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah suatu penyakit yang banyak dialami anak-anak dan menjadi penyebab kematian yang paling umum di negara berkembang. WHO (2003) memperkirakan sekitar 4 juta dari 15 juta anak berusia di bawah 5 tahun mengalami kematian karena ISPA setiap tahunnya dan sebanyak dua pertiga dari kematian tersebut terjadi pada bayi. Sebanyak 40% - 60% dari angka kunjungan di Puskesmas adalah penyakit ISPA. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberiaAASI eksklusif terhadap kejadian ISPA pada bayi usia 6-12 bulan di RAB RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Untuk melihat kekuatan hubungan pemberian ASI ekslusif (independen) terhadap kejadian ISPA. Populasi pada penelitian ini adalah bayi yang berumur 6 sampai dengan 12 bulan yang berada di RAB RSU Kota Tasikmalaya pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling dengan proporsi antara kasus dengan control adalah 1:1 dan dianalisis dengan menggunakan analisa univariat, bivariat dan uji regresi logistic. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 62 bayi yang mengalami ISPA terdapat 55(82,1 %) bayi usia 6-12 bulan yang tidak ada pemberian ASI ekslusif dan 7 (12,3 %) bayi usia 6-12 bulan ada pemberian ASI ekslusif . Hasil uji statistik yang diperoleh nilai p < 0,05 artinya ada pengaruh yang bermakna antara pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian obesitas. Nilai OR 32,738. (95% CI : 11,951-89,684) artinya bayi usia 6-12 bulan yang tidak diberikan ASI Ekslusif risikonya 32,738 kali lebih besar akan mengalami Kejadian ISPA dibandingkan kelompok Tidak ISPA.Dari 9 extraneous determinan yang dianalisis, ternyata hanya 4 variable yang memiliki kemaknaan statistic, yang memiliki nilai P< 0,05 yaitu (1) pendidikan ibu (2) Status ekonomi (3) status gizi,(4) ventilasi rumah. Sebagai tindakan pencegahan, diharapkan masyarakat bisa bekerja samamenciptakan lingkungan dan perilaku hidup sehat (tidak merokok di dalam ruangan, pemberian ASI Eksklusif pada balita, kebiasaan membuka jendela pada pagi dan siang hari, dan menjaga jarak dengan balita apabila menderita ISP
baik dalam keluarga maupun kehidupan bermasyarakat).
Kata Kunci : ISPA, ASI ekslusif, bayi
References
Anonim, 2011. Infeksi Saluran Pernapasan Akut. http://www.klinikita.co.id/25_ISPA_%28_Infeksi_Saluran_Pernapasan_Akut_%29.html diakses tanggal 9 Mei
Ariefudin, Y, dkk. 2009. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian ISPA pada Bayi Usia 0-12 Bulan (Studi Analitik Observasional di Posyandu Tegal Timur Kota Tegal). http://yanuar.wordpress.com/2010/03/11/hubungan-pemberian-asi-eksklusif-terhadap-kejadian-ispa/ diakses tanggal 9 Mei 2011
Departemen Kesehatan RI, 2002. Penyakit ISPA. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2001. Keunggulan ASI dan Manfaat Menyusui, http://www.gizi.net/asi/down-load/-KEUNGGULAN-%20ASI%20DAN %20MANFAAT%20MENYUSUI.doc. diakses tanggal 9 Mei 2011
Kristiyansari, W. 2009. ASI Menyusui & Sadari. Nuha Medika. Yogyakarta.
Mahfoedz, I, dkk. 2005. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan dan Kebidanan. Fitramaya. Yogyakarta.
Notoatmojo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Ruang Anak Bawah RSU Kota Tasikmalaya. 2015. Tabel Penyakit . Kota Tasikmalaya
Sabri, L. dan Priyo, S. 2008. Statistik Kesehatan. Rajawali Pres. Jakarta
Sidi, I.P.S, dkk. 2004, Manfaat dan Keunggulan ASI. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Jakarta.
Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Sulistiyoningsih, H. 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Utomo, R. 2008. Hubungan Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Paritas dengan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif di Desa Kesambi Kec. Mejobo Kab. Kudus. Skripsi. Tidak diterbitkan.