HUBUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS HAURPANGGUNG
DOI:
https://doi.org/10.36465/jkbth.v19i1.458Abstract
Angka kematian Ibu di Indonesia tahun 2016 masih Tinggi yaitu 305/100.000 kelahiran hidup, di Jawa Barat tahun 2017 sebanyak 695 kasus dan Garut menduduki urutan ke 3 dengan 51 kasus. Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, hipertensi saat hamil dan infeksi. Anemi dan kekurangan energi kronis pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan faktor utama kematian ibu. Faktor faktor yang berkontribusi untuk terjadinya anemia pada ibu hamil diantaranya paritas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Haurpanggung. Metode dalam penelitian ini korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di Puskesmas Haurpanggung pada bulan Juli sampai September 2018 yang berjumlah 251 orang dengan sampel berjumlah 70 orang. Analisa data yang digunakan univariat dengan distribusi frekuensi, bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Dari 70 ibu hamil hampir sebagian (42,9%) mengalami anemia dan sebagian besar (61.43%) mempunyai paritas rendah. Dari hasil uji statistik di peroleh p-value 0,012 (< 0,05) yang berarti ada hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Ibu yang melahirkan lebih dari tiga kali beresiko mengalami komplikasi perdarahan yang dapat dipengaruhi oleh keadaan anemia selama kehamilan dan resiko perdarahan berulang pada kehamilan berikutnya akibat kadar haemoglobin yang menurun. Diharapkan petugas kesehatan dan kader kesehatan dapat lebih proaktif untuk memberikan penyuluhan pada ibu hamil tentang upaya pencegahan dan penanganan anemia pada ibu hamil.
Kata kunci : anemia, ibu hamil, Paritas
References
Arisman. (2009). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta :EGC
Astriana, W. (2017). Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan Usia. Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan 2 (2) 2017, 123-130. http://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php/jika/
Depkes RI. (2012). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2012. Departemen Kesehatan RI: Badan Litbangkes RI..
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, 2017, Profil Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2016. Garut : Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. (2018). Profil Kesehatan Jawa Barat 2017. Bandung : Jawa Barat
Handayani Sri. (2016). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Sambuta. Mahakam Midwifery Journal Vol 1 no II November 2016
Hidayati & Andyarini. (2018). Hubungan Jumlah Paritas dan Umur Kehamilan dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil. Journal of Health Science and Prevention, Vol.2(1).
Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2016, Jakarta : Kemenkes RI U
Kusumah, U.W. (2009). Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester II-III dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya di RSUP H. Adam Malik Medan, Universitas Sumatra Utara Medan
Prawirohardjo Sarwono. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Sagung Seto
Puspitasari Siska Nirmala. (2017). AKI di Jabar Turun, 27 Februari 2017-16.00
Sari Amalia Anita. (2015). Anemi dan Angka Kematian Ibu. m.klikdokter.com. diakses 18 Januari jam 11.30
Soemantri S. (2018). Survey Kesehatan Nasional
Sudikno, Sandjaya, (2016). Prevalensi dan faktor risiko anemia pada wanita usia subur di rumah tangga miskin di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis Provinsi Jabar. journal kesehatan Reproduksi (ISSN 2087-703X)- vol 7, No 2, (2016), pp. 71-82
Tarwoto dan Wasnidar. (2007). Anamia pada Ibu Hami, Konsep dan Penatalaksanaanya. Jakarta: Trans Info Media.
Vehra S, Ejaz MAQ, and Farooq A. (2012). Effect of Sociodemographic and Gestational Status on the Development of Iron Deficiency Anemia in Pregnant Women. Pakistan Journal of Nutrition 11 (7): 545-549.