FORMULASI DAN KARAKTERISASI SNE (SELF NANOEMULSION) BUAH KURMA MUDA SEBAGAI ANTIINFERTILITAS
DOI:
https://doi.org/10.36465/jkbth.v19i2.496Abstract
Infertilitas masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. World Health Organization
(WHO) secara global memperkirakan adanya kasus infertil pada 8%-10% pasangan, berdasarkan
gambaran global populasi maka sekitar 50-80 juta pasangan (1 dari 7 pasangan). Orang Arab percaya
bahwa sari kurma dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan, bahkan beberapa orang Indonesia pun
mempercayai dan telah membuktikannya. Kandungan utama buah kurma yang bekerja sebagai
antioksidan kuat yaitu fenolik dan flavonoid. Antioksidan tersebut berfungsi untuk menghentikan
reaksi berantai akibat stres oksidatif yang akan menghasilkan molekul pro-oksidan atau spesies
oksigen reaktif. Antioksidan ini dapat memberikan efek pada kualitas oosit, interaksi sperma dan sel
telur, implantasi dan perkembangan embrionik awal. Maka upaya yang dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan pembuatan formulasi SNEDDS buah kurma muda sebagai antiinfertilitas. Partikel zat aktif yang berukuran kecil akan meningkatkan luas permukaan secara
signifikan sehingga mampu menambah kelarutan, laju disolusi, dan absorpsi zat aktif di dalam tubuh.
Hasil SNE yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan Particle Size Analyzer, Electrophoretic Light
Scattering, dan Cone and Plat Brookfield. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan sediaan
SNEDDS untuk mengatasi masalah infertilitas melalui penggunaan buah kurma muda, sediaan
kemudian dikemas dalam bentuk sachet supaya lebih menarik, praktis, mudah dibawa, dan
memudahkan dalam penggunaan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam
meminum obat. Hasil penelitian menunjukkan nanoemulsi ekstrak buah kurma muda yang
dikembangkan memiliki ukuran globul 10-20 nm (dengan kurva distribusi ukuran globul normal), nilai
indeks polidispersitas kurang dari 1, dan potensial zeta lebih besar dari (-20) mV.
(WHO) secara global memperkirakan adanya kasus infertil pada 8%-10% pasangan, berdasarkan
gambaran global populasi maka sekitar 50-80 juta pasangan (1 dari 7 pasangan). Orang Arab percaya
bahwa sari kurma dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan, bahkan beberapa orang Indonesia pun
mempercayai dan telah membuktikannya. Kandungan utama buah kurma yang bekerja sebagai
antioksidan kuat yaitu fenolik dan flavonoid. Antioksidan tersebut berfungsi untuk menghentikan
reaksi berantai akibat stres oksidatif yang akan menghasilkan molekul pro-oksidan atau spesies
oksigen reaktif. Antioksidan ini dapat memberikan efek pada kualitas oosit, interaksi sperma dan sel
telur, implantasi dan perkembangan embrionik awal. Maka upaya yang dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan pembuatan formulasi SNEDDS buah kurma muda sebagai antiinfertilitas. Partikel zat aktif yang berukuran kecil akan meningkatkan luas permukaan secara
signifikan sehingga mampu menambah kelarutan, laju disolusi, dan absorpsi zat aktif di dalam tubuh.
Hasil SNE yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan Particle Size Analyzer, Electrophoretic Light
Scattering, dan Cone and Plat Brookfield. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan sediaan
SNEDDS untuk mengatasi masalah infertilitas melalui penggunaan buah kurma muda, sediaan
kemudian dikemas dalam bentuk sachet supaya lebih menarik, praktis, mudah dibawa, dan
memudahkan dalam penggunaan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam
meminum obat. Hasil penelitian menunjukkan nanoemulsi ekstrak buah kurma muda yang
dikembangkan memiliki ukuran globul 10-20 nm (dengan kurva distribusi ukuran globul normal), nilai
indeks polidispersitas kurang dari 1, dan potensial zeta lebih besar dari (-20) mV.
Downloads
Published
2019-09-09
How to Cite
Agustini, T., & Nurdianti, L. (2019). FORMULASI DAN KARAKTERISASI SNE (SELF NANOEMULSION) BUAH KURMA MUDA SEBAGAI ANTIINFERTILITAS. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan Dan Farmasi, 19(2), 178–189. https://doi.org/10.36465/jkbth.v19i2.496
Issue
Section
article