IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT “X” KABUPATEN KARAWANG
DOI:
https://doi.org/10.36465/jop.v4i3.799Abstract
ABSTRACT
Hypertension is a condition where there is an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic blood pressure of more than 90 mmHg. In some cases of hypertension, it takes a combination of several drugs to reach the target blood pressure. However, the combination of several of these drugs can lead to drug interactions. This study aims to identify potential drug interactions that occur from the profile of drug use in hypertensive patients. The research design used was a descriptive cross-sectional study with retrospective data collection from October to December 2019 at the "X" Hospital, Karawang Regency. Each type of drug in the prescription sheet was analyzed based on the Drug Interaction Facts and Lexicomp literature. The results of this study were the profile of drug use in hypertensive patients, which was most often given the Calcium Channel Blocker group, with 83 (58%) of the drug amlodipine. The percentage of prescriptions with potential drug interactions were 33(37%) and 57(63%) had no potential drug interactions. This study concluded that the potential for drug interactions found based on the classification of the highest severity level, namely the moderate classification was 18(79%), where the interaction of this category needs medical attention because the effects can cause changes in the patient's clinical status.
Keyword: patients, hypertension, drug interaction
ABSTRAK
Hipertensi merupakan suatu keadaan adanya peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Dalam beberapa kasus hipertensi dibutuhkan kombinasi dari beberapa obat untuk mencapai tekanan darah yang dituju. Namun, kombinasi beberapa obat ini secara sekaligus dapat mengakibatkan adanya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi interaksi obat yang terjadi dilihat dari profil penggunaan obat pasien hipertensi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi cross sectional deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif mulai bulan Oktober sampai Desember 2019 di Rumah Sakit “X” Kabupaten Karawang. Setiap jenis obat dalam lembar resep dianalisis berdasarkan literatur Drug Interaction Facts dan Lexicomp. Hasil penelitian ini yaitu profil penggunaan obat pasien hipertensi yang paling sering diberikan adalah golongan Calsium Channel Blocker, dengan obat amlodipin berjumlah 83(58%). Persentase jumlah resep yang memiliki potensi interaksi obat sebanyak 33 resep (37%) dan 57 resep (63%) tidak memiliki potensi interaksi obat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa potensi interaksi obat yang ditemukan berdasarkan klasifikasi tingkat keparahannya yang tertinggi yaitu dengan klasifikasi moderate yaitu sebanyak 18(79%), dimana interaksi kategori ini perlu mendapat perhatian medis karena efek yang ditimbulkan dapat menyebabkan perubahan pada status klinis pasien.
Kata kunci: pasien, hipertensi, interaksi obat
References
Astuti, S.D. & Endang, E. 2018. Kajian Penggunaan Antihipertensi dan Potensi Interaksi Obat Pada Pengobatan Pasien Hipertensi Dengan Komplikasi. Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 15 No.2 ISSN: 1693-8615 EISSN : 2302-4291
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2019. Laporan Nasional: Riskesdas 2018. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Kardiovaskular. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
DiPiro, J.T. et al. 2008. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. Edisi ke-7. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division.
Katzung, B.G., Masters S.B., Trevor, A.J. 2012. Basic and Clinical Pharmacology: 12th Edition. United States : McGraw-Hill
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Infodatin: Hipertensi. Jakarta: Pusat data dan Infromasi Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Pada Hipertensi. Jakarta: Kemenkes RI.
Lexicomp. 2018. Wolters Kluwer. Clinical Drug Information : Interact. Woltres Kluwer Company
Mahamudu, Y.S., Citraningtyas, G., Rotinsulu, H. 2017. Kajian Potensi Interaksi Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Primer di Instalasi Rawat Jalan RSUD Luwuk Periode Januari-Maret 2016. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 6 No. 3
National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE), Hypertension, Management of Hypertension in Adult in Primary Care in NICE, Clinical Guideline
Noviana, T.. 2016. Evaluasi Interaksi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat Inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015. Skripsi.Program Sarjana Farmasi Universitas Sanata Dharma. Surakarta.
Rahajeng, E., & Tuminah, S. (2009). Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Maj Kedokteran Indonesia, 59(12), 580–587.
Rahmawati, F., R. Handayani., V. Gosal, 2006. Kajian retrospektif interaksi obat di Rumah Sakit Pendidikan Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Farmasi Indonesia 17(4),177-183.
Stockley, I.H. 2008. Stockley’s Drug Interaction: Eight Edition. London :Pharmaceutical Press
Whelton, P. K., Carey, R. M., Aronow, W. S., Ovbiagele, B., Casey, D. E., Smith, S. C., Mauri, L. (2017). 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and Management of High Blood Pressure in Adults. Journal of American College of Cardiology. https://doi.org/10.1161/HYP.0000000000000065/-/DC1.The
World Health Organization. 2012. World Health Statistic.