UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) DATARAN TINGGI DAN RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN Salmonella sp.
Abstract
Tifoid merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh bakteri Salmonella sp. Pengobatan penyakit ini, salah satunya dengan menggunakan antibiotik kloramfenikol. Namun, kloramfenikol mempunyai cara kerja yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sumsum tulang belakang sehingga pembuatan sel–sel darah merah tergganggu. Alternatif yang bisa digunakan adalah daun salam sebagai antibakteri yang memiliki kandungan bioaktif seperti flavonoid, saponin dan tanin. Daun salam merupakan tanaman yang dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas ekstrak daun salam dataran tinggi dan rendah terhadap pertumbuhan Salmonella sp. Dalam penelitian ini menggunakan metode deksriptif kuantitatif. Daun salam diperoleh dari 4 desa dataran tinggi dan 4 desa dataran rendah yang berada di wilayah Kabupaten Garut. Hasil penelitian menunjukan kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella sp. dari ekstrak etanol daun salam yang tumbuh di dataran rendah rata-rata 27.55 mm dan dataran tinggi 21,06 mm. Dari penelitian tersebut, disimpulkan bahwa efektivitas antibakteri ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dataran rendah lebih besar dibandingkan dataran tinggiterhadap pertumbuhan bakteri Salmonella sp. dengan perbedaan signifikan.
Kata kunci: antibakteri, dataran tinggi, dataran rendah,Salmonella sp. dan Syzygium polyanthum.
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Akroum, S., Bendjeddou, D., Satta, D. (2009). Antibacterial activity and acute toxicity effect of flavonoids extracted from Mentha logifolia. Scientific Research 2, 93–96
Dalimartha, S. (2008). Altas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid V. Jakarta : Puspa Swara
Evendi, A. (2017). Uji Fitokimia dan Anti Bakteri Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) terhadap Bakteri Salmonella typhi dan Eschericia coli secara Invitro. Mahakam Medical Laboratory Teknology Journal, 2(1),1-9
Fahrizal. (2016). Pengaruh Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) terhadap Pertumbuhan Enterococcus faecalis. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Aceh : Universitas Syiah Kuala
Harmanto, N. (2006). Herbal untuk Bumbu dan Sayur. Jakarta : Penebar Swadaya
Irianto, K. (2013). Mikrobiologi Medis (Medical Microbiology). Bandung : Alfabeta
Kusumaningrum, A., Widiyaningrum, P., Mubarok, I. (2013). Penurunan Total Bakteri Daging Ayam dengan Pelakuan Perendaman Infusa Daun Salam(Syzygium Polyantum). Jurnal MIFA 36(1) 14-19
Mailoa, M.N., Mahendradatta, M., Laga, A., Djide, N. (2013). Tannin extract of guava leaves (Psidium guajava L) variation with concentration organic solvents. International Journal of Scientific and Technology Research, 2(9), 106-110.
Nurcahyati, E. (2014). Khasiat Dahsyat Daun Salam. Jakarta : Jendela Sehat
Putra, I.M.D.S., Yustiantara, I.P.S., Paramita, N.L.P.V., (2014). Perbandingan Aktivitas Antibakteri Propionibacterium acne Dari Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle.L) Dataran Rendah dan Dataran Tinggi. Jurnal Farmasi Udayana, 3(1), 106-109.
Riyanto, Agus. (2011). Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Wartini, N.M. (2010). Senyawa Penyusun Ekstrak flavor Daun Salam (Eugenia poliantha Wight) Hasil Distilasi Uap Menggunakan Pelarut n – Heksana dan tanpa n – Heksana. Jurnal Agroteknologi, 15(2), 72 – 77.
Widoyono. (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya Edisi 2. Jakarta : Erlangga
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.