PENGARUH PENGGUNAAN KARBOHIDRAT YANG BERBEDA SEBAGAI KOMPOSISI MEDIA TERHADAP PRODUKSI ZAT WARNA MERAH MONASCUS PURPUREUS SECARA FERMENTASI CAIR

Anna Yuliana

Abstract


Setiap galur mikroorganisme memiliki respon yang berbeda terhadap jenis sumber karbon komponen media fermentasi. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh jenis dan konsentrasi sumber karbon terhadap pembentukan zat warna merah menggunakan galur induk (ITBCC-HD-F001) dan mikotoksin menggunakan galur mutan (ITBCC-HD-F002) dan mengkaji penggunaan limbah cair pabrik tahu sebagai medium fermentasi komplek. Fermentasi kedua macam galur Monascus (galur induk dan galur mutan) dilakukan untuk menentukan kadar glukosa sebagai sumber karbon yang optimal untuk pembentukan zat warna merah. Sumber karbon lain (fruktosa dan maltosa) dicoba menggantikan glukosa dalam fermentasi dengan konsentrasi seperti konsentrasi glukosa yang menghasilkan zat warna merah terbanyak. Fermentasi dengan sumber karbon glukosa 2% menghasilkan zat warna merah lebih banyak (nilai relatif 9,7 U.L/g sel kering) dibandingkan dengan yang 4 dan 6% (< 3 U.L/g sel kering). Fermentasi yang menggunakan maltosa 2% menghasilkan zat warna merah lebih banyak (11,56 U.L/g sel kering) dibandingkan dengan yang menggunakan glukosa dan fruktosa pada konsentrasi yang sama.  Dibandingkan dengan glukosa dan fuktosa, maltosa lebih mendukung untuk pembentukan zat warna merah.


Full Text:

PDF (Indonesian)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.