Identifikasi Adverse Drug Reaction Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Paru di UPTD Puskesmas Kroya I Periode Januari 2019 – Desember 2020
Abstract
Kejadian Adverse Drug Reaction (ADR) cukup sering terjadi terutama pada pasien TB, penting bagi kita untuk melakukan pemantauan ADR untuk menjamin keamanan selama pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien mengingat banyaknya jenis obat yang digunakan dan durasi pengobatan yang cukup lama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Identifikasi Adverse Drug Reaction dari Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Parudi UPTD Puskesmas Kroya 1 Periode Januari 2019 - Desember 2020. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan sampel sebanyak 74 pasien. Data pada penelitian ini diperoleh dari data rekam medis yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien penderita TB parudi UPTD Puskesmas Kroya 1 Periode Januari 2019 – Desember 2020 dengan jumlah pasien yang paling banyak yaitu kategori dewasa atau dalam rentang usia 20-60 tahun sebanyak 52 pasien (70,3%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 40 pasien (54,1%), tahun 2019 tahap intensif sebanyak (32,4 %), tahap lanjutan (13,5 %) sedangkan 2020 tahap intensif sebanyak (33,8 %) dan tahap lanjutan (20,3 %). Dari penelitian ini didapatkan hasil jumlah pasien dengan ADR berupa mual sebanyak 31 pasien (39,2%), tidak nafsu makan sebanyak 8 pasien (10,1%), gatal sebanyak 13 pasien (16,5%), kesemutan sebanyak 10 pasien (12,7%), nyeri sendi sebanyak 7 pasien (8,9%), dan sakit perut sebanyak 5 pasien (6,3%) dan yang tidak mengalamii ADR sebanyak 5 pasien (6,3%). Terdapat hubungan yang signifikan antara tahap pengobatan dengan Adverse Drug Reaction dengan nilai value sebesar 0,013. Kesimpulan teridentifikasi adverse drug reaction pada penggunaan obat anti tuberkulosis paru di UPTD Puskesmas Kroya 1 periode 2019-2020.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Tatang Tajudin, Umi Ulfah, Denih Agus Setia Permana