Karakterisasi Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau (Camellia sinensis (L.) Kuntze) dan Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil)

Ade Yeni Aprilia, Winda Trisna Wulandari, Dewi Ratina Sutardi

Abstract


Pendahuluan: Indonesia mengalami penurunan ekspor teh hijau, dibuatlah ekstrak daun teh hijau dan ditingkatkan kualitasnya sehingga mampu bersaing di pasar global. Proses karakterisasi merupakan langkah awal dalam standarisasi ekstrak etanol daun teh hijau (Camellia sinensis (L.) Kuntze) yang diambil dari perkebunan teh di daerah Taraju, Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu, daun teh juga memiliki banyak manfaat, yang utama yaitu berperan sebagai antioksidan tinggi karena terdapat senyawa katekin dalam teh. Tujuan: penelitian ini adalah untuk menentukan parameter standarisasi ekstrak etanol daun teh hijau serta aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman radikal DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazil). Metode: Proses ekstraksi simplisia menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil : Penetapan parameter baku ekstrak memiliki kadar air 11,34% ± 0,018 b/b; kadar abu 1,587% ± 0,0019 b/b; kadar abu yang larut dalam air 1,029% ± 0,00099 b/b; kadar abu tidak larut asam 0,30% ± 0,0002w/b; kandungan esensi yang larut dalam air 40,08% ± 0,063b/b; kandungan esensi larut etanol 70,61% ± 0,033w/b; kandungan katekin 1,173%; dan aktivitas antioksidan sebesar 32,361 ppm. Kesimpulan: Aktivitas antioksidan dalam ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis (L.) Kuntze) memiliki aktivitas yang sangat tinggi karena adanya senyawa katekin yang berperan pentng terhadap antioksidan.

 


Full Text:

PDF

References


Bayani, F., & Mujaddid, J. (2015). Analisis Fenol Total Teh Hijau Komersial (Camellia sinensis L). Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, 3(2), 318. https://doi.org/10.33394/hjkk.v3i2.691

Christina Astutiningsih, Wahyuning Setyani, H. H. (2014). Uji Daya Antibakteri dan Identifikasi Isolat Senyawa Katekin dari Daun Sirih. Jurnal Farmasi Sains Dan Komunitas, 2(1), 50–57.

Dwi Handayani, A. M. and A. S. R. (2014). Optimation Green Tea Waste Axtraction Using Microwave Assisted Extraction To Yield Green Tea Extract. Traditional Medicine Journal, 19(January), 29–35.

Fadhilah, Z. H., Perdana, F., & Syamsudin, R. A. M. R. (2021). Review: Telaah Kandungan Senyawa Katekin dan Epigalokatekin Galat (EGCG) sebagai Antioksidan pada Berbagai Jenis Teh. Jurnal Pharmascience, 8(1), 31. https://doi.org/10.20527/jps.v8i1.9122

Habiburrohman, D., & Sukohar, A. (2018). Aktivitas Antioksidan dan Antimikrobial pada Polifenol Teh Hijau. Agromedicine Unila, 5(2), 587–591.

Husni, P., & Puspitaningrum, K. (2017). Pengembangan Formula Nano-Fitosom Serbuk Liofilisasi. Ijpst, 4(3), 100–111.

Kurniati, I., Dermawan, A., Rahmat, M., & Ramadhani, M. (2022). Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Teh Dalam Menghambat Dan Membunuh Cutibacterium Acnes. JAB-STABA, 06(02), 16–19.

Leslie, P. J., & Gunawan, S. (2019). Uji Fitokimia dan Perbandingan Efek Antioksidan Pada Daun Teh Hijau , Teh Hitam , dan Teh Putih ( Camellia sinensis ) dengan Metode DPPH ( 2 , 2-difenil-1- pikrilhidrazil ). Tarumanagara Medical Journal, 1(2), 383–388.

Malik, A., Ahmad, A. R., & Najib, A. (2017). Pengujian Aktivitas Antiokidan Ekstrak Terpurifikasi Daun Teh Hijau Dan Jati Belanda. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 4(2), 238–240. https://doi.org/10.33096/jffi.v4i2.267

Najib, A., Malik, A., Ahmad, A. R., Handayani, V., Syarif, R. A., & Waris, R. (2017). Standarisasi Ekstrak Air Daun Jati Belanda Dan Teh Hijau. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 4(2), 241–245. https://doi.org/10.33096/jffi.v4i2.268

Nur, S. (2020). Identifikasi Dan Penentuan Kadar Katekin Dari Seduhan Dan Ekstrak Etanol Produk Teh Hiaju (Camelia sinensi L) Komersial Secara Spektrofotometri UV-Visible. Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 24(1), 1–4. https://doi.org/10.20956/mff.v24i1.9261

Pantria Saputri, A., Augustina, I., & Fatmaria. (2020). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate x Musa balbisiana (ABB cv)) DENGAN METODE ABTS (2,2 azinobis (3-etilbenzotiazolin)-6-asam sulfonat) Pada Berbagai Tingkat Kematangan. Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya, 8(1), 973–980. https://doi.org/10.37304/jkupr.v8i1.1502

Sastrawan, I. N., Sangi, M., & Kamu, V. (2013). Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Adas (Foeniculum vulgare) Menggunakan Metode DPPH. Jurnal Ilmiah Sains, 13(2), 110. https://doi.org/10.35799/jis.13.2.2013.3054

Sulistiyowati, R., & Aajilaini, S. Al. (2017). Pengaruh Penambahan Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Penurunan Bilangan Peroksida Dalam Minyak Jelantah. Jurnal Kesehatan Pena Medika, 7(2), 92–105.

Ulfah, M., Kurniawan, R. C., & Erny, M. (2021). Standarisasi Parameter Non Spesifik Dan Spesifik Ektsrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels). Jurnal Ilmu Farmasi Dan Farmasi Klinik, 17(2), 35. https://doi.org/10.31942/jiffk.v17i2.4066

Utami, Y. P., Umar, A. H., Syahruni, R., & Kadullah, I. (2017). Standardisasi Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Leilem ( Clerodendrum. Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, 2(1), 32–39.

Wulandari, A., Farida, Y., & Taurhesia, S. (2020). Perbandingan Aktivitas Ekstrak Daun Kelor Dan Teh Hijau Serta Kombinasi Sebagai Antibakteri Penyebab Jerawat. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 7(2), 23–29. https://doi.org/10.33096/jffi.v7i2.535

Yulianto, M. E., Arifan, F., Ariwibowo, D., Hartati, I., & Mustikaningtyas, D. (2007). Pengembangan Proses Inaktivasi Enzim Polifenol Oksidase untuk Produksi Teh Hijau Berkatekin Tinggi. Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 10(1), 24–30. https://doi.org/10.14710/jksa.10.1.24-30


Refbacks

  • There are currently no refbacks.