Analisis Cemaran Logam Berat Dan Aflatoksin Dalam Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai Bahan Baku Obat
Abstrak
Tumbuhan mengkudu (Morinda citrifolia L.) merupakan salah satu tanaman obat yang berpotensi dan memiliki beragam khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bagian yang banyak dimanfaatkan dari tanaman mengkudu adalah buahnya. Untuk mengetahui kualitas ekstrak, pada ekstrak buah mengkudu perlu dilakukan karakterisasi. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan ekstrak yang memenuhi parameter mutu sebagai bahan baku obat melalui analisis cemaran logam berat dan aflatoksin. Logam berat merupakan cemaran berbahaya, diantaranya arsen (As), kadmium (Cd), dan timbal (Pb). Aflatoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus dan diklasifikasikan sebagai senyawa karsinogenik oleh IARC. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel buah mengkudu dari Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan kadar cemaran logam berat Pb yang paling besar terdapat dalam sampel dari Surabaya dengan kadar sebesar 1,9631 mg/kg, sedangkan cemaran logam Cd terbesar terdapat dalam sampel dari Bandung dengan kadar sebesar 0,1171 mg/kg namun kadar tersebut masih berada di bawah batas maksimal yaitu logam Pb 10 mg/kg dan logam Cd 0,3 mg/kg. Cemaran logam berat As dan aflatoksin tidak terdeteksi dalam ketiga sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dari daerah Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya memenuhi standar mutu ekstrak sehingga aman untuk dijadikan sebagai bahan baku obat.
Referensi
Aini, N. 2012. “Aflatoksin: Cemaran dan Metode Analisisnya dalam Makanan.” Jurnal Kefarmasian Indonesia 2(2): 54-61.
Arifiyana, D. dan Fernanda, H. F. 2018. “Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Cemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Produk Kosmetik Pensil Alis Menggunakan SSA.” Journal of Research and Technology Vol. 4 No.1.
Ayunita R. dan Apridamayanti P. 2017. “Pengaruh Pemberian Seduhan Serbuk Kombinasi Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan Kulit Daun Lidah Buaya (Aloe vera L. Burm. F) Peroral terhadap Nilai Asam Lambung Tikus Wistar yang Diinduksi Aspirin.” Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2010. Mengenal Logam Beracun. Jakarta: Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya.
Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Tanaman Biofarmaka Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Budiyanto, F. 2011. “Arsenik dan Senyawa Arsenik: Sumber, Toksisitas, dan Sifat di Alam.” Jurnal Oseanografi, LIPI 36(4): 23-30.
Departemen Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Endrinaldi. 2010. “Logam-logam Berat Pencemar Lingkungan dan Efek Terhadap Manusia.” Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No.1.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. 100 Top Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI-Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional.
Gandjar I. G. dan Rohman A. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gusnita, D. 2012. “Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) di Udara dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal.” Jurnal Bidang Komposisi Atmosfer, LAPAN 13(3): 95-101.
Mauliku, N.E., Hendro, W., Saputro, S.H., dan Kristina, T.N. 2017. “Tubercular Activity of Extract and Coumpounds of Noni (Morinda citrifolia L.).” International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 9(12): 105-109.
Nur, F. 2013. “Fitoremediasi Logam Berat Kadmium (Cd).” Jurnal Sains dan Teknologi 1(1): 74-83