PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BIJI MELON (Cucumis melo L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL
DOI:
https://doi.org/10.36465/jop.v5i1.881Abstract
Hiperkolesterol merupakan salah satu penyebab penyakit jantung koroner (PJK). Senyawa yang
memiliki aktivitas sebagai antikolesterol salah satunya adalah foavonoid (Priatna, et al., 2015).
Salah satu tanaman yang mengandung senyawa flavonoid yaitu biji melon (Kurniawati, 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antikolesterol esktrak etanol biji melon dan
juga untuk mengetahui dosis yang efektif sebagai antikolesterol. Uji aktivitas antikolesterol
dilakukan pada tikus putih jantan galur wistar yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Induksi hiperkolesterol menggunakan PTU 1% 10 mL/kg BB tikus dan kuning telur puyuh 10 mL/kg BB tikus. Kelompok kontrol normal hanya diberikan pakan standar, kelompok kontrol positif dengan pemberian tablet simvastatin dalam PGA 1%, kelompok kontrol negatif yaitu pemberian PGA 1% dan kelompok perlakuan yaitu pemberian esktrak etanol biji melon (Cucumis melo L.) dengan dosis 35,75; 71,50; dan 143 mg/200 gram BB tikus. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS 23.0 menggunakan One Way ANOVA (α=0,05). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji melon (Cucumis melo L.) memiliki persentase penurunan kadar kolesterol total pada dosis 71,50 mg/200 gram BB tikus sebesar 10,24%; dan pada dosis 143 mg/200 gram BB tikus sebesar 38,19%. Aktivitas antikolesterol dosis 143 mg/200 gram BB tikus lebih baik dari dosis 35,75 dan 71,50 mg/200 gram BB tikus. Dosis 143 mg/200 gram BB tikus tidak terdapat perbedaan bermakna dengan kontrol positif dan kontrol normal, dan terdapat perbedaan bermakna dengan kontrol negatif, hal itu menunjukkan bahwa dosis 143 mg/200 gram BB tikus merupakan dosis yang terbaik. Ekstrak etanol biji melon (Cucumis melo L.) dosis 71,50; dan 143 mg/200 gram BB tikus memiliki aktivitas antikolesterol pada tikus putih jantan galur wistar dengan metode Test Strip GCU.