HUBUNGAN PENGETAHUAN SWAMEDIKASI TERHADAP POLA PENGGUNAAN OBAT MASYARAKAT DI DUSUN SANAN PLERET BANTUL

Febriana Astuti, Herlinan Dwi Apriyani, Rafiastiana Capritasari, Faza Azzahra, Anna Lesmanasari Yusuf

Abstract


Mengobati diri sendiri dengan obat tanpa resep yang tepat dan rasional dikenal dengan istilah swamedikasi (Pratiwi et al., 2018). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 masyarakat Indonesia melakukan swamedikasi sebesar 84,34%. Dari 84,34% masyarakat indonesia presentase masyarakat yang melakukan swamedikasi, 82,55% diantaranya masyarakat yogyakarta (BPS,2022). Hasil studi pendahuluan di Dusun Sanan menunjukkan bahwa keterbatasan informasi dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat rentan terhadap informasi komersial tentang obat, yang dapat menyebabkan pengobatan yang tidak rasional jika tidak diberikan informasi yang benar. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan tentang swamedikasi dan pola penggunaan obat masyarakat di Dusun Sanan, Kelurahan Bawuran, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. Penelitian korelasional    dengan    pendekatan    cross sectional ini, menggunakan teknik purposive sampling. Sebanyak 277 responden diminta untuk mengisi kuisioner, dan uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk menganalisis data. Secara keseluruhan, hasil analisis deskriptif variabel menunjukkan bahwa pengetahuan tentang swamedikasi dan pola penggunaan obat adalah baik. Hasil frekuensi swamedikasi, tempat pembelian, jarak lokasi, harga obat, efek samping, dan sumber informasi memiliki hubungan dengan pengetahuan karena nilai signifikansi < 0,05. Sedangkan untuk nama obat, bentuk obat, dan keluhan ringan tidak memiliki hubungan dengan pengetahuan karena nilai signfikansi > 0,05.


Full Text:

PDF (Indonesian)


DOI: http://dx.doi.org/10.36465/jkbth.v24i1.1303

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Febriana Astuti

RJI Main
logo