PERBANDINGAN RENDEMEN DAN KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI

Authors

  • Fara Azzahra Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta, Indonesia
  • Viona Melinda Putri
  • Anisa Utami
  • Febriana Astuti

DOI:

https://doi.org/10.36465/jkbth.v24i2.1301

Keywords:

Daun alpukat, metode ekstraksi, rendemen, kandungan kimia

Abstract

Daun alpukat merupakan salah satu bagian dari tanaman yang mengandung zat aktif seperti flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Kandungan zat aktif daun alpukat diperoleh dengan proses ekstraksi. Perbedaan metode ekstraksi dapat berpengaruh terhadap rendemen dan kandungan kimia. Tujuan penelitian mengetahui perbandingan rendemen dan kandungan zat aktif ekstrak daun alpukat berdasarkan perbedaan metode ekstraksi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental posttest only design. Daun alpukat diekstraksi menggunakan metode maserasi dan soxhlet dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak kental yang diperoleh dihitung rendemen serta dilakukan uji kandungan zat aktif berupa uji fenolik, uji alkaloid, uji flavonoid, uji tanin, uji saponin, dan uji terpenoid. Data uji kandungan zat aktif dianalisis secara deskriptif dan data rendemen dianalisis menggunakan SPSS 23 dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ekstrak daun alpukat menunjukkan rata-rata rendemen pada maserasi sebesar 3,20±0,72% dan soxhlet sebesar 8,97±0,82% hasil ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan terhadap metode ekstraksi. Berdasarkan hasil skrining fitokimia pada ekstrak daun alpukat metode ekstraksi maserasi dan soxhlet tidak menunjukkan adanya perbedaan kandungan zat aktif. Kesimpulan penelitian ini bahwa perbedaan metode ekstaksi berpengaruh terhadap nilai rendemen, tetapi tidak berpengaruh terhadap kandungan zat aktif ekstrak daun alpukat.

References

Azzahra, F., Almalik, E. A., dan Sari, A. A., (2019). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap Bakteri Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus. Akfarindo. 4(2): 1-10.

Azzahra, F., dan Madhani, V., (2021). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis. Jurnal Insan Farmasi Indonesia. 4(2): 293-301.

Azzahra, F., dan Budiati, T., (2022). Pengaruh Metode Pengeringan dan Pelarut Ekstraksi Terhadap Rendemen dan Kandungan Kimia Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana Mill.).Medical Sains: Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 7(1): 67-78.

Chairunnisa, S., Wartini, N. M., dan Suhendra, L., (2019). Pengaruh Suhu dan Waktu Maserasi terhadmarap Karakteristik Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) sebagai Sumber Saponin. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri, 7(4), 551-560

Bintoro, A., Ibrahim, A. M., Situmeang, B., Kimia, J. K. S. T. A., dan Cilegon, B., (2017). Analisis dan Identifikasi Senyawa Saponin Dari Daun Bidara (Zhizipus mauritania L.). Jurnal Itekima, 2(1): 84-94.

Dahlan, M. S., (2014). Statitis Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Epidemologi Indonesia.

Dewatisari, W.F.S., (2020). Perbandingan Pelarut Kloroform dan Etanol Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata. Prain) menggunakan metode maserasi. Prosiding Seminar Nasional Biologi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Fadhila, D., Etika, B., 2023. Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Daun Cemara Sumatera (Taxus Sumatrana). Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Riau. 8(1): 66–73.

Febrina, L., Rusli, R., & Muflihah, F. (2015). Optimalisasi ekstraksi dan uji metabolit sekunder tumbuhan libo (Ficus variegate Blume). Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry, 3(2), 74-81.

Hambali, M., Mayasari, F., dan Noermansyah, F., (2015). Ekstraksi antosianin dari ubi jalar dengan variasi konsentrasi solven, dan lama waktu ekstraksi. Jurnal Teknik Kimia, 20(2): 29-30.

Hikmawati, N., Fatmawati, S., Arifin Z., dan Vindianita. (2021). Pengaruh Variasi Metode Ekstraksi Terhadap Perolehan Senyawa Antioksidan Pada Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr. Jurnal Farmasi Udayana. 10(1):01-12.

Ikalinus, R., Widyastuti, S. K., Setiasih, N. L.E. (2015). Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Batang Kelor (Moringa oleifera). Indonesia Medicus Veternus. 4(1): 71-79.

Isabel dan Mahfud. 2017. Ekstraksi Minyak Atsiri dari Gaharu Gaharu (Aquilaria Malaccensis) dengan Menggunakan Metode Microwave Hydrodistillation dan Soxhlet Extraction. Jurnal Teknik ITS. 6(2): 392-393.

Rauf, A., Pato, Usman, Ayu, dan Fortuna, D., (2017). Aktivitas Antioksidan dan Penerimaan Panelis Teh bubuk daun Alpukat (Persea americana Mill.) Berdasarkan Letak Daun Pada Batang. Jom FAPERTA. 4(2): 1-2.

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Farmakope Indonesia edisi V. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementrian Keseharan RI. (2017). Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Jakarta Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Manongko, P. S., Sangi, M. S., dan Momuat, L. I., (2020). Uji senyawa fitokimia dan aktivitas antioksidan tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli L.). Jurnal Mipa. 9(2): 64-69.

Mukhriani, M., 2014. Farmakognosi Analisis. Makassar: Alauddin University Press.

Mutmainnah, N., Chadijah, S., dan Qaddafi, M., (2018). Penentuan Suhu dan Waktu Optimum Penyeduhan Batang Teh Hijau (Camelia sinensis L.) Terhadap Kandungan Antioksidan Kafein, Tanin dan Katekin. Lantanida Jurnal. 6(1):1-102.

Najoan, J. J. (2016). Uji fitokimia dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun tiga (Allophylus cobbe L.). Pharmacon, 5(1). 266-274.

Novitasari, N., dan Jubaidah, S., (2018). Perbandingan Metode Ekstraksi Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Rambai Laut (Sonneratia Caseolaris L. Engl.). Jurnal Ilmiah Mantutung. 4(1): 79-83.

Nudiasari, V., Suhariyadi, S., dan Istanto, W. (2019). Efektivitas ekstraksi antara maserasi dengan digesti terhadap kadar flavonoid buah naga putih Hylocereus undatus. ANALIS KESEHATAN SAINS, 8(1):678-679.

Priatni, H. L. (2019). Evaluasi Kualitas Na-CMC Hasil Sintesis Selulosa Eceng Gondok Dengan Crosslinker Asam Suksinat dan Epiklorohidin. Farmaka, 17(2): 32-47.

Pendit, P. A. C. D., Zubaidah, E., dan Sriherfyna, F. H., (2016). Karakteristik Fisik- Kimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averhoa bilimbi L.). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 4(1): 400-409.

Rahman, A., Taufiqurrahman, I., dan Edyson., (2017). Perbedaan Total Flavonoid Antara Metode Maserasi dengan Soxhletasi pada Ekstrak Daun Ramania (Bouea macrophylla Griff). Dentino. 1(1): 22-27.

Riyanti, H. B., dan Wilianita, R. A. (2023). Penetapan Kadar Tanin Dalam Ekstrak Etanol Daun Angsana (Pterocarpus indicus Willd) Hasil Maserasi Dan Sokletasi Menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis. Medical Sains: Jurnal Ilmiah Kefarmasian. 8(1):241-252.

Sayuti, M., (2017). Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi, bagian dan Jenis Pelarut Terhadap Rendemen dan aktivitas Antioksidan Bambu laut (Isis hippuris). Technology Science and Engineering Journal.1(3): 166-174.

Sentat, T., dan Permatasari, R., (2015). Uji aktivitas ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) terhadap penyembuhan luka bakar pada punggung mencit putih jantan (Mus musculus). Jurnal Ilmiah Manuntung. 1(2): 100-106.

Supriyanto, Simon, B.W., Rifa’I, M., dan Yunianta. (2017). Uji Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mimba (Azaradiracta indica Juss). Prosiding Snatif. Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus.

Susanty, S., dan Bachmid, F., (2016). Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks Terhadap Kadar Fenolik dari Ekstrak Tongkol Jagung (Zea mays L.) Jurnal Konversi. 5(2): 87-92.

Tetti, M. (2014). Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif. Jurnal Kesehatan, 7(2): 361-367.

Wahyuni, S., (2018). Skrining Fitokimia, Kadar Total Etanol dan Analisa Senyawa dengan GC-MS (Gas Cromotografy-Mass Spektroskopy) Cendawan Endofit Penghasik Antioksidan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Wardhani, R. A. P., dan Supartono, S. (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L.,) Pada Bakteri. Indonesian Journal of Chemical Science, 4(1): 22-23.

Wendersteyt, N. V., Wewengkang, D. S., dan Abdullah, S. S. (2021). Uji Aktivitas Antimikroba Dari Ekstrak Dan Fraksi Ascidian Herdmania momus Dari Perairan Pulau Bangka Likupang Terhadap Pertumbuhan Mikroba Staphylococcus aureus, Salmonella typhimurium dan Candida albicans. PHARMACON, 10(1): 706-712.

Wijaya, H., Novitasari, J.S., dan Jubaidah, S., (2018). Perbandingan Metode Ekstraksi Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Rambai Laut (Sonneratia caseolaris L. Engl). Jurnal Ilmiah Manuntung. 4(1):79-83.

Wijaya, H., Jubaidah, S., dan Rukayyah, R. (2022). Perbandingan Metode Esktraksi Terhadap Rendemen Ekstrak Batang Turi Maserasi Dan Sokhletasi. Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product, 5(1):1-11.

Yanis, B. H., Yalindua, A., Ogi, N. L., dan Tengker, A. C. (2021). Skrining Fitokimia dan Uji Toksisitas Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Larva Udang (Artemia salina Leach). NUKLEUS BIOSAINS, 2(2):53-62.

Yurleni, Y., (2018). Penggunaan Beberapa Metode Ekstraksi Pada Rimpang Curcuma Untuk Memperoleh Komponen Aktif Secara Kualitatif. Biospecies. 11(1): 48-56.

Published

2024-08-20

How to Cite

Azzahra, F., Putri, V. M., Utami, A., & Astuti, F. (2024). PERBANDINGAN RENDEMEN DAN KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan Dan Farmasi, 24(2), 67–77. https://doi.org/10.36465/jkbth.v24i2.1301

Issue

Section

Artikel

Citation Check

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)