PERAN PUSKESMAS DALAM IDENTIFIKASI DINI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA LANSIA

Authors

  • Treesia Sujana Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36465/jkbth.v19i1.456

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah didalam tubuh yang disebabkan karena jumlah insulin yang kurang. DM banyak terjadi pada kelompok lanjut usia (lansia) yang disebabkan faktor degeneratif. Angka kejadian DM pada lansia cukup banyak terjadi oleh karena itu dibutuhkan identifikasi dini penyakit  DM khususnya di Puskesmas. Puskesmas berperan untuk mengenali tanda dan gejala DM melalui program-program yang di jalankan Puskesmas sehingga peningkatan prevalensi DM pada lansia dapat di cegah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran tenaga kesehatan di Puskesmas dalam mengidentifikasi dini penyakit DM pada lansia di Halmahera Utara Kecamatan Tobelo. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang ditentukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara, kemudian data diolah dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mendapatkan empat tema yaitu (1)peran tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan pada lansia, (2) program Puskesmas pada lansia dengan DM (3) kendala dalam mengidentifikasi penyakit DM pada lansia dan (4) pengalaman perawat dalam menangani penyakit DM pada lansia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran Puskesmas dalam mengidentifikasi dini penyakit Diabetes Melitus pada lansia sudah terlaksanakan di Puskesmas Tobelo melalui perannya sebagai edukator, konsultan, dan kolabolator dalam memberikan pelayanan.

 

Kata Kunci: DM, Lansia, Program Puskesmas

References

Waspadji, S., Soebekti, I Yunir, E. M., & Sukardji K. Petunjuk Praktis Bagi Penyandang Diabetes Tipe 2. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.

International Diabetes Federation (IDF). Diabetes facts and figures. http://www.idf.org/diabetesatlas.; 2014.

International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas. 5th ed. 2012.

Dewi Prasetyani S. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diabetes Melitus (DM) Tipe 2. 2011;10(2):1–9.

Prasetyani D. Analisis faktor yang mempengaruhi kejadian diabetes melitus (DM) tipe 2. J Kesehat Al Irsyad. 2011;2(24):1–9.

Sudaryanto Agus. Hubungan Antara Pola Makan, Genetik Dan Kebiasaan Olahraga Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe II DI Wilayah Kerja Puskesmas Nusukan, Banjarsari. Univ Muhammadiyah Surakarta. 2014;19–24.

Khairani R. Prevalensi diabetes mellitus dan hubungannya dengan kualitas hidup lanjut usia di masyarakat. Universa Med. 2016;26(1):18–26.

Fatmah. Merawat Manusia Lanjut Usia. Jakarta: Trans info media; 2010.

Ali I. Khasiat & Manfaat Kitoloid Penakluk Gangguan Mata. 2010.

Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Perkembangan Kesehatan RI. 2007.

Dinkes Jateng. Profil Kesehatan Jawa Tengah. Semarang: Departemen Kesehatan Jawa Tengah; 2011.

RENSTRA. Rencana Strategi Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara. Provinsi Maluku Utara; 2014.

Ridio IA. Model Puskesmas Era Desentralisasi. Website: http://www.kebijakan kesehatan.co.cc/2008/09/model-puskesmas-era-desentralisasi.html.; 2008.

Ningsih R dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Lansia Mengunjungi Posyandu Lansia. Riau: Universitas Riau : Skripsi; 2014.

Grahacendikia. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Minat Lansia Terhadap Posyandu Lansia. 2009.

Syahid A. Kualitas Pelayanan Kesehatan (Studi Deskriptif tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan pada Pasien Usia Lanjut. J Kebijak dan Manaj Publik. 2015;3(3):131–7.

Taluta. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Mekanisme Koping Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. J keperawatan. 2014;1(1):1–9.

Miles MB dan AMH. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press; 1992. 15 p.

Setiawan H. Discharge Planning Dalam Interdisciplinary Bedside Rounds (SIBR) Pada Perawatan Pasien Dengan Diabetes Melitus. J Manag Keperawatan. 2015;3(1):21–9.

Dahnil F, Mardhiyah A, Widianti E. NurseLine Journal. Nurseline J. 2017;2(1):1–10.

Supit J. Efektifitas Pemberian Edukasi Dengan Metode Video Dan Focus Group Discussion (FGD) Terhadap Tingkat Pengetahuan Pasien Dm Tipe 2 Di Klinikdiabetes. e-journal keperawatan (e-kep). 2018;6(1):1–6.

khairani. Pengetahuan Diabetes Mellitus Dan Upaya Pencegahan Pada Lansia Di Lam Bheu Aceh Besar. Idea Nurs J. 2012;3(3):57–65.

Nuari NA, Kartikasari M. Peningkatan Self Empowerment dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe Ii dengan Pendekatan Diabetes Empowerment Education berbasis Health Promotion Model. J Ners. 2015;10(2):279–88.

Mengko VV, Kandou G., Massie RG. Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Teling Atas Kota Manado. Jikmu. 2015;Vol. 5(2b):479–90.

Arsiah Nurhidayah. Pengaruh Senam Diabetes Terhadappenuruna Kadar Guladarahpadalansiadi Perwira Sari Rw 08 Bekasi Utara Tahun Arsiah Nurhidayah Program Studi Diii Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia. 2013.

Faisal, Muzakkir WMP. Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Home Care Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas Sudiang Raya. J Ilm Kesehat Diagnosis. 2018;12(1):20–7.

Prajanji GE. Kebutuhan Home Care Klien Diabetes Melitus Tipe 2. 2009.

Fajrunni’mah R, Lestari D, Purwanti A. Faktor Pendukung dan Penghambat Penderita Diabetes Melitus dalam Melakukan Pemeriksaan Glukosa Darah. 2017;5(December):174–81.

Widayati N. Hambatan dan strategi koping dalam manajemen perawatan diri penderita DM tipe 2 di kabupaten Jember. 2015. 1-31 p.

Sri Anani, Ari Udiyono PG. Sri Anani Alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP © 2012. J Kesehat Masy. 2012;1(2).

Rasli A. Luka Diabetes Melitus Menggunakan Tehnik Moist. J Ilm Kesehat Diagnosis. 2018;12(4):420–5.

Hardhantyo M, Layanan M, Primer R, Hardhantyo M, Utarini A, Djasri H, et al. Audit Mutu Layanan Rujukan Primer Guna Mengurangi Jumlah Rujukan Ke Layanan Sekunder. Studi Kasus Pada Provinsi DKI Jakarta. J Kebijak Kesehat Indones. 2016;5(4):158–62.

Nursiswati, Rafiyah, I. dan Sutini T. Pemberdayaan kader kesehatan dalam program “Self Care Management” Penderita Diabetes Melitus Di Desa Mekarwangi Dan Bendungan Kecamatan Pagaden Barat Kabupaten Subang. J Apl ipteks untuk Masy. 2014;3(1):13–5.

Published

2019-03-15

How to Cite

Sujana, T. (2019). PERAN PUSKESMAS DALAM IDENTIFIKASI DINI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA LANSIA. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan Dan Farmasi, 19(1). https://doi.org/10.36465/jkbth.v19i1.456

Issue

Section

Artikel

Citation Check