HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI TERHADAP PENILAIAN KONSUMEN TENTANG PERAN APOTEK SEBAGAI TEMPAT PELAYANAN INFORMASI OBAT

Rahmayanti Fitriah, Depy Oktapian Akbar, Elisa Hendriani

Abstract


ABSTRACT
Pharmaceutical service is an attendance that for appertain related to information on medicines and medical devices which is responsible to consumers to prevent disease, treat disease, and improve the quality of life. Currently, people need good pharmaceutical services to get information about various kinds of pharmaceutical preparations. One of them is pharmaceutical services in pharmacies which are required to change their orientation from product/drug oriented to patient oriented. Drug information services are significant in health services for the community because the medicines can cause unwanted side effects if inappropriate use. Therefore, giving correct, objective, and complete drug information greatly supports the provision of health services so that the community can increase the benefits and safety of drug use. This study aims to determine the relationship of sociodemographic factors to consumer assessment of the role of the pharmacy as a place for drug information services in Barabai District, South Kalimantan. This type of research is descriptive-analytic, using a cross-sectional survey method with a sampling technique that is proportional stratified random sampling using a questionnaire with generally 397 respondents. The data analysis used was univariate and bivariate with the chi-square test. The results showed that consumers' evaluation of the role of the pharmacy as a place for drug information services in Barabai District, South Kalimantan, was good for 56 people (14.1%) and quite good for 341 people (85.9%). Statistical test results showed that there was a relationship between the sociodemographic factor of gender and consumers' assessment of the role of the pharmacy as a place for drug information services with p-value = 0.037 <α = 0.05, while there was no relationship between sociodemographic factors namely age, occupation, education, and income on consumers' assessment of the role of the pharmacy as a place for drug information services. There is a relationship between sociodemographic factors of gender on consumers' assessment of the role of the pharmacy as a place for drug information services, while there is no relationship between sociodemographic factors, namely age, occupation, education, and income on consumer assessments of the role of pharmacies as a place for drug information services.

ABSTRAK
Pelayanan kefarmasian merupakan suatu pelayanan yang diberikan secara langsung berkaitan tentang informasi obat-obatan dan alat kesehatan dimana bertanggung jawab kepada konsumen yang bertujuan untuk mencegah penyakit, mengobati penyakit dan meningkatkan mutu kehidupan, Saat ini masyarakat sangat memerlukan pelayanan kefarmasian yang baik untuk mendapatkan informasi tentang berbagai macam sediaan farmasi. Salah satunya adalah pelayanan kefarmasian di Apotek yang dituntut untuk merubah orientasinya dari product /drug oriented menjadi patient oriented. Pelayanan informasi obat merupakan hal yang penting dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat karena obat dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat. Oleh sebab itu penyediaan informasi obat yang benar, objektif dan lengkap akan sangat mendukung dalam pemberian pelayanan kesehatan sehingga masyarakat dapat meningkatkan kemanfaatan dan keamanan penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosiodemografi terhadap penilaian konsumen tentang peran apotek sebagai tempat pelayanan informasi obat di Kecamatan Barabai Kalimantan Selatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik, menggunakan metode survey cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu proportional stratified random sampling menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 397 orang. Analisis data yang digunakan yaitu univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian konsumen tentang peran apotek sebagai tempat pelayanan informasi obat di Kecamatan Barabai Kalimantan Selatan adalah baik sebanyak 56 orang (14,1%) dan cukup baik sebanyak 341 orang (85,9%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara faktor sosiodemografi jenis kelamin terhadap penilaian konsumen tentang peran apotek sebagai tempat pelayanan informasi obat dengan p-value = 0,037 < α = 0,05, sedangkan tidak ada hubungan antara faktor sosiodemografi yaitu usia, pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan terhadap penilaian konsumen tentang peran apotek sebagai tempat pelayanan informasi obat. Terdapat hubungan faktor sosiodemografi jenis kelamin terhadap penilaian konsumen tentang peran apotek sebagai tempat pelayanan informasi obat sedangkan tidak ada hubungan antara faktor sosiodemografi yaitu usia, pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan terhadap penilaian konsumen tentang peran apotek sebagai tempat pelayanan informasi obat.


Keywords


Faktor sosiodemografi, apotek, pelayanan informasi obat, Sociodemographic factors, pharmacy, drug information services

Full Text:

PDF

References


Indonesia, M. K. T. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. (2014).

Putra Herwina, R., Niken STIKes Kharisma Persada, M., Pajajaran No, J. & Selatan, T. 98-

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN

PASIEN DI EMPAT APOTEK KOTA TANGERANG SELATAN. Edu Masda Journal 4, (2020).

Ihsan, S., Rezkya, P. & Akib, N. I. Evaluasi Mutu Pelayanan di Apotek Komunitas Kota Kendari

Berdasarkan Standar Pelayanan Kefarmasian’. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia,.

J. Farm. dan Ilmu Kefarmasian Indones. 1, 30–35 (2014).

Indonesia, M. K. R. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR 73 TAHUN

TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK. (2016).

Arimbawa, E., Wijaya, G., Arimbawa, E. & Wijaya, G. Hubungan Pelayanan Kefarmasian

dengan Kepuasan Konsumen Menggunakan Jasa Apotik di Kota Denpasar The Relationship

between Pharmaceutical Services and Satisfaction of Custumers Accessing Pharmacy Services

in Denpasar Pendahuluan Metode Rancangan penelitian. Public Heal. Prev. Med. Arch. 2, 198–

(2014).

Suardana, I. W. 2011. Hubungan Faktor Sosiodemografi, Dukungan Sosial dan Status

Kesehatan Dengan Tingkat Depresi Pada Agregat Lanjut Usia di Kecamatan Karangasem,

Kabupaten Karangasem Bali. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Keperawatan. Depok:

Fakultas Ilmu Keperawatan

Mouhieddine, T. H., Zeinab, O., Muhieddine, M. I., Soumayah, K., Hussein, N., Rached, H.,

Zeinab, H., Zeinab, E. L., Ramy, F., Ibrahim, K. M., Youssef, M., Zeina, K., Hani, T. 2015.

Assessing The Lebanese Population For Their Knowledge, Attitudes And Practices Of

Antibiotic Usage. Journal Of Infection And Public Health, 8, 20- 31.

Kotler, P., dan Keller, K. L. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Statistik, B. P. Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Jiwa), 2018-2020. (2020).

Rina, Adityawati. 2016. Evaluasi Pelayanan Informasi Obat Pada Pasien Rawat Jalan di Instalasi

Farmasi Puskesmas Grabag. Jurnal Farmasi Sainsdan Praktis, Vol. 1, No. 2. Februari 2016.

Sani, F. Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan Eksperimental - Fathnur Sani K -.

Google Books (Deepublish, 2017).

Pratiwi, H. et al. Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Apoteker Pada Layanan

Kefarmasian Di Apotek Kecamatan Sokaraja, Baturraden, Sumbang, Dan Kedungbanteng.

JPSCR J. Pharm. Sci. Clin. Res. 5, 33 (2020).

Anggi Setiawati, D. N. C. H. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan

Swamedikasi di Apotek Kabupaten Nunukan. J. Sains dan Kesehat. 4, 39–47 (2021).

Widodo, S. T. & Yuniarto, A. Y. Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Layanan Kefarmasian

di Apotek. J. Penelit. 16, 12 (2012).

Anisah, Z., Moeslich, H., dan Didik, S. (2010). Pengaruh Pelayanan Kefarmasian Terhadap

Kepuasan Konsumen Apotek Di Wilayah Purwokerto. Jurnal Farmasi Indonesia, 7(01):pp. 46-

Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Depkes RI.

Heitmann, M., Lehmann, D. R., & Herrmann, A. (2010). Choice Goal Attaintment and

Decision and Consumption Satisfaction. Jurnal of Marketing Research, 44, 234-250.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan I. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Fitriah, R. & Mardiati, N. Pengaruh Faktor Sosiodemografi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap

Pada Penggunaan Antibiotik Di Kalangan Masyarakat Pedesaan : Studi Observasional Di

Kecamatan Cempaka Banjarbaru The Influence Of Sociodemographic Factors On Knowledge

And Attitudes About The U. J. Farm. Sains dan Prakt. 7, 34–43 (2021).

Hendrawan, H. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Ibu Balita Dalam

Pencarian Pengobatan Pada Kasus-Kasus BalitaDengan Gejala Penumonia Di Kabupaten

Serang Banten Tahun 2013. Tesis, 29. 33-37. Jakarta : Universitas Indonesia

Ardillah, M. Persepsi Konsumen Terhadap Peran Apotek Sebagai Tempat Pelayanan Informasi

Obat Di Kecamatan Ketapang Madura. Skripsi Jur. Farm. Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

(2021).

Tjong, Jacqueline. A. 2013. Harapan dan Kepercayaan Konsumen Apotek Terhadap Peran

Apoteker Yang Berada di Wilayah Surabaya Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas

Surabaya, Vol 2, No. 2.

Mardliyah, I. K. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pasien swamedikasi obat antinyeri

di Apotek Kabupaten Rembang Tahun 2016. Skripsi (2016).

PUTRI, S. & SINAGA. PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN APOTEKER DAN

APOTEK DI BEBERAPA APOTEK DI KOTA MEDAN. (2020).

Ruditya, A. D. E. N. Hubungan Faktor Individu Dan Faktor Sosial Terhadap Penilaian Dimensi

Kualitas Produk Di Apotek Rawat Jalan (Instalasi Farmasi Rsud Dr Moewardi Kota Surakarta).

(2004)




DOI: http://dx.doi.org/10.36465/jop.v5i3.1087

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Rahmayanti Fitriah, Depy Oktapian Akbar, Elisa Hendriani

p-ISSN: 2620-8563; e-ISSN: 2621-1521


Index:

RJI Main
logo