INTERVENSI PENCEGAHAN BUNUH DIRI PADA REMAJA: LITERATURE REVIEW
DOI:
https://doi.org/10.36465/jkbth.v23i2.1084Keywords:
Bunuh diri, Intervensi, Pencegahan, Remaja, Risiko bunuh diriAbstract
Bunuh diri diartikan sebagai tindakan secara sengaja untuk mengakhiri kehidupannya sendiri. Bunuh diri dapat terjadi di setiap rentang usia dan menjadi yang menyebabkan kematian kedua terbesar, pada anak usia 15-29 tahun secara global pada tahun 2019. Tragedi bunuh diri dapat memengaruhi dan berefek jangka panjang pada orang-orang yang ditinggalkan serta berimbas kepada keluarga, komunitas, dan seluruh negara. Studi pustaka ini bertujuan untuk mengetahui intervensi yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan bunuh diri pada remaja. analisis literatur yang digunakan adalah Scoping review, pencarian artikel penelitian menggunakan tiga database google scholar,Pubmed dan EBSCO dari tahun 2015-2020 ,dengan perolehan 189 artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Setelah dilakukan screening judul, abstrak dan kriteria inklusi dipilih 7 artikel yang sesuai. Ke tujuh artikel diambil dengan rincian 4 artikel berbahasa Inggris dan 3 artikel berbahasa indonesia. Artikel tersebut berasal dari berbagai database, 4 artikel dari google scholar, 2 artikel dari Pubmed dan 1 artikel dari EBSCO Dalam artikel tersebut ditemukan 7 intervensi yang dapat dilakukan pada remaja dengan resiko bunuh diri yaitu MFHA, Teen Mental Health First Aid, Pelatihan Rise and Shine, program SPIRIT, program training non-mental health professional, terapi suportif dan program SAFETY . Intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah bunuh diri pada remaja, antara lain Mental Health First Aid, pelatihan teen Mental Health First Aid, Program SPIRIT (Suicide Prevention and Implementation Research Initiative), Rise and Shine sebagai bentuk psikoedukasi, pelatihan non-mental health professionals, terapi suportif dan program SAFETY. Penelitian ini sebagai masukan bagi institusi –institusi baik pendidikan ataupun non kependidikan dalam mencegah terjadinya bunuhdiri.
References
Alonzo, D., Popescu, M., & Zubaroglu- Ioannides, P. (2020). Training non- mental health professionals to assess and manage suicide risk: Community level intervention for suicide prevention in Guatemala. The International journal of social psychiatry,20764020970237.
Advance online publication. https://doi.org/10.1177/00207640209 70237.
Asarnow, J. R., Berk, M., Hughes, J. L., & Anderson, N. L. (2015). The SAFETY
Program: a treatment-development trial of a cognitive-behavioral family treatment for adolescent suicide attempters. Journal of Clinical Child & Adolescent Psychology, 44(1), 194-
Febriawan, I. M. (2020). Pelatihan Rise and Shine sebagai metode psikoedukasi: Bisakah menurunkan stigma bunuh
diri?. Jurnal Psikologi Sosial, 18(3), 277-291.
F. (2020). Evaluation of the SPIRIT Integrated Suicide Prevention Programme: study protocol for a cluster-randomised controlled trial in rural Gujarat, India. Trials, 21(1),
Hart, L. M., Cropper, P., Morgan, A. J., Kelly, C. M., & Jorm, A. F. (2020). teen Mental
Health First Aid as a school-based intervention for improving peer support of adolescents at risk of suicide: Outcomes from a cluster randomised crossover trial. The Australian and New Zealand journal of psychiatry, 54(4), 382–392.
https://doi.org/10.1177/00048674198 85450
Pathare, S., Shields-Zeeman, L., Vijayakumar, L., Pandit, D., Nardodkar, R., Chatterjee, S., Smit,
Khairi, A. M., Fadillah, G. F., & Triyono, T. (2017, August). Cognitive Restructuring Sebagai Upaya Preventif Bunuh Diri Siswa Di Sekolah.In Proceeding SeminarLokakarya Nasional Bimbingan Dan Konseling 2017 (Vol. 1, pp. 10-19).
Sulastry, Pardede. (2017). Penerapan Terapi Suportif Dengan Teknik Bimbingan Untuk Mengurangi Dorongan Bunuh Diri Pada Pasien Skizofrenia. Pusat Kajian Unindra. Volume 1 Number 1: 89-96.
Tololiu, T. A., Keliat, B. A., & Rekawati, E. (2012). Pengaruh Latihan Coping With Stress Terhadap Risiko Bunuh Diri Pada Remaja Di SMP Kasih Kota Depok Tahun 2010. Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo), 1(1), 1-9.
https://doi.org/10.1186/s13063-
-04472-2
Valentina, T. D., & Martani, W. (2018). Apakah Hasangapon, Hagabeon, dan Hamoraon sebagai Faktor Protektif atau Faktor Risiko Perilaku Bunuh Diri Remaja Batak Toba? Sebuah Kajian Teoritis tentang Nilai Budaya Batak Toba. Buletin Psikologi, 26(1), 1-11.
World Health Organization. (2019). Suicide. Diakses pada 7 Desember 2020.
Dikutip dari https://www.who.int/news- room/fact-sheet/detail/suicide