KAJIAN ADVERSE DRUG REACTION (ADRs) PADA PASIEN STROKE RAWAT INAP DI RUANG 5 PENYAKIT SYARAF RSUD dr. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA PERIODE APRIL-MEI 2017

Winda Noor

Abstract


Stroke merupakan penyakit serebrovaskuler yang telah menjadi penyebab kematian utama hampir semua rumah sakit di Indonesia, yakni sebesar 14,5% angka kematiannya. Melihat realitas bahwa pengobatan pasien stroke menimbulkan beberapa kejadian reaksi obat yang tidak diinginkan, maka dilakukan penelitian kajian Adverse Drug Reaction (ADR) dan tingkat keparahan yang terjadi pada pasien stroke di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Adverse Drug Reaction (ADR) dan tingkat keparahan yang terjadi pada pasien stroke yang dirawat inap penyakit syaraf di ruang 5 RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya bila ditemukan. Penelitian ini merupakan observasional deskriptif dengan metode pengambilan data secara prospektif dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Dari 104 pasien, sebanyak 36 pasien (34,6%) mengalami kejadian ADR. Berdasarkan naranjo scale, sebanyak 13 pasien (36,1%) diidentifikasi mengalami kejadian ADR dengan derajat kepastian posibble (mungkin terjadi ADR) dan 23 pasien dengan derajat kepastian probable (besar kemungkinan terjadi ADR). Selanjutnya untuk tingkat keparahan menggunakan Hartwig and Siegel scale, sebanyak 34 pasien (94,4%) dengan tingkat keparahan ADR Mild (ringan), dan sebanyak 2 pasien (5,6%) dengan tingkat keparahan ADR Moderate (sedang). Obat pada pasien stroke yang diduga menjadi timbulnya ADR adalah ranitidin, amlodipin dan manitol dan furosemid

Keywords


Stroke, Adverse Drug Reaction

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.36465/jop.v3i1.570

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Winda Noor

p-ISSN: 2620-8563; e-ISSN: 2621-1521


Index:

RJI Main
logo