POTENSI SALEP DARI FRAKSI AKTIF BAWANG MERAH BIMA (ALLIUM SP) SEBAGAI PENGHAMBAT INFEKSI SEKUNDER JAMUR PATOGEN PENYEBAB LUKA DIABETES

Authors

  • Baiq Ayu Aprilia Mustariani Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi S1 Tadris Kimia, UIN Mataram, Indonesia
  • Sri Rahmawati Program Studi D-3 Farmasi, Politeknik Medica Farma Husada Mataram, Indonesia
  • Nur Hikmatul Aulia Program Studi D-3 Farmasi, Politeknik Medica Farma Husada Mataram, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36465/jkbth.v21i2.785

Keywords:

antijamur, bawang merah bima, fraksinasi, luka diabetes, salep

Abstract

Bawang merah bima merupakan salah satu tanaman endemik di Bima NTB yang berpotensi sebagai antijamur karena memiliki kemampuan sebagai penghambat bakteri resisten yang tidak mampu dilakukan oleh ekstrak bawang secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi salep dari fraksi aktif bawang merah bima (Allium sp) sebagai penghambat infeksi sekunder jamur patogen penyebab luka diabetes. Penelitian adalah penelitian eksperimental laboratories secara in vitro dan invivo yang bersifat eksploratif analitik untuk menguji aktivitas antijamur dari beberapa fraksi aktif bawang merah Bima (Allium sp) terhadap jamur penyebab infeksi sekunder pada luka diabetes. Hasil penelitian menunjukkan sediaan salep fraksi aktif bawang merah bima efektif dalam penyembuhan luka sayat pada mencit dengan rata-rata kesembuhan 78% pada salep fraksi aktif bawang bima 10% dan 73% pada salep fraksi aktif bawang merah bima 5%. Formulasi sediaan salep fraksi aktif bawang bima dengan konsentrasi 10% memiliki zat aktif yang lebih banyak dan beberapa zat yang terkandung di dalamnya berupa Flavonoid, fenolik, alkaloid, steroid, dan triterpenoid.

References

BPOM, RI. (2012). Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak. Volume 1. Jakarta: Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI. Halaman 6, 12, 14.

Kementerian Kesehatan RI, 2014, Farmakope Indonesia Edisi V, Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Ditjend, POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 10-11.

Heald A.H et al. 2001. Fungal infection of the diabetic foot: two distict syndroms.

Hanizar et al,. 2018. Aktivitas antibakteri Pleurotus ostreatus varietas Grey Oyster pada Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 6 (3).

Indrayani, L Hartati Soetjipto, dan LydiaSihasale. (2006). Skrining fitokimia dan uji toksisitas ekstrak daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl) terhadap larva udang Artemia salina Leach Berk. Penel. Hayati: 12 (57–61).

Missoni EM. 2006. Role of yeast in diabetic foot ulcer infection. Acta Medical Croatica.

Mutmainnah. 2017. Uji Aktivitas Bawang Merah Bima Basah dan Kering Terhadap bakteri MRSA (Meticilin Resisten Staphylococcus aureus). Politeknik Medica Farma Husada. Karya Tulis Ilmiah.

Nurwulan, D. 2018. Isolasi dan identifikasi jamur pathogen dari ulkus diabetikum. Politeknik Medica Farma Husada. Karya Tulis Ilmiah

Romdiana, M. 2018. Uji Aktivitas sedian Salep dari ekstrak Bawang Bima terhadap luka yang diinfeksikan bakteri Staphylococcus aureus pada luka sayat Mencit. Politeknik Medica Farma Husada. Karya Tulis Ilmiah

Sanniyasi, S, Balu, J., Narayanan, C.D. 2015. “Fungal Infection: A hiddenenemy in Diabetic Foot Ulcers”. The J.Foot and Ankle Surgery (Asia Pacific), July-Dec ; 2(2):74- 76.(10.5005/jpjournals-10040-1033).

Singh,N. 2005. Preventing foot ulcers in patients with diabetes. JAMA. volume 293 (2) pp.217-218.

Syamsuni, H. A. (2006). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 263 264

Tortora, G. J., Funke, B. R. & Case, C. L., 2010, Microbiology an introduction 10th edition, Pearson edition, Inc., Publishing as Pearson Benjamins Cummings, San Francisco, 1301 Sansome.

Published

2021-08-31

How to Cite

Mustariani, B. A. A., Rahmawati, S., & Aulia, N. H. (2021). POTENSI SALEP DARI FRAKSI AKTIF BAWANG MERAH BIMA (ALLIUM SP) SEBAGAI PENGHAMBAT INFEKSI SEKUNDER JAMUR PATOGEN PENYEBAB LUKA DIABETES. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan Dan Farmasi, 21(2), 194–206. https://doi.org/10.36465/jkbth.v21i2.785

Issue

Section

article

Citation Check

Similar Articles

> >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.