TOKSISITAS SUBKRONIK FRAKSI ETIL ASETAT BIJI LIMUS (Mangifera foetida Lour.) TERHADAP HEPAR DAN GINJAL PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR
Abstract
Fraksi etil asetat biji limus (Mangifera foetida Lour.) dilaporkan memiliki potensi antioksidan yang sangat kuat, sehingga fraksi etil asetat biji limus sangat potensial untuk dikembangkan menjadi obat herbal. Selain efektivitas, syarat yang harus dipenuhi dalam pengembangan obat herbal adalah bukti keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan fraksi etil asetat biji limus dengan mengamati efek pemberian subkronik terhadap hepar dan ginjal melalui parameter uji berat badan, SGOT, SGPT, dan kadar kreatinin. Metode penelitian yang digunakan sesuai dengan ketentuan uji toksisitas yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tikus putih sebanyak 40 ekor yang terdiri dari 20 ekor tikus jantan dan 20 ekor tikus betina dikelompokkan secara acak menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol normal (CMC Na 1%), kelompok dosis uji I (4,2 mg/200 g BB tikus), kelompok dosis uji II (8,4 mg/200 g BB tikus), dan satelit (8,4 mg/200 g BB tikus). Sediaan fraksi etil asetat biji limus diberikan secara oral sehari satu kali selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sediaan fraksi etil asetat biji limus tidak mempengaruhi berat badan, SGOT, dan SGPT secara signifikan (P>0,05), sedangkan hasil pemeriksaan kadar kreatinin menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan kadar yang lebih rendah dibanding kontrol (P<0,05). Berdasarkan hasil maka dapat disimpulkan bahwa pemberian sediaan fraksi etil asetat biji limus aman terhadap fungsi hepar dan ginjal pada tikus putih galur wistar.
Kata Kunci: Mangifera foetida Lour; Toksisitas Subkronik; SGOT; SGPT; Kreatinin
The ethyl acetate fraction of limus seeds (Mangifera foetida Lour.) was reported to have very strong antioxidant potential, so that the ethyl acetate fraction of limus seeds was very potential to be developed into herbal medicine. In addition to effectiveness, a condition that must be met in the development of herbal medicines is proof of safety. This study aims to determine the safety of the ethyl acetate fraction of limus seeds by observing the effect of subchronic administration on the liver and kidneys through the parameters of body weight, SGOT, SGPT, and creatinine levels. The research method used is in accordance with the provisions of the toxicity test set by the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM). 40 white rats consisting of 20 male rats and 20 female rats were randomly grouped into 4 groups, namely normal control group (CMC Na 1%), test dose group I (4.2 mg/200 g BW rats), test dose group II (8.4 mg/200 g BW rats), and satellite (8.4 mg/200 g BW rats). The ethyl acetate fraction of limus seed was administered orally once a day for 28 days. The results showed that the administration of the ethyl acetate fraction of limus seeds did not significantly affect body weight, SGOT, and SGPT (P>0.05), while the results of the examination of creatinine levels showed a significant difference with lower levels than the control (P<0 ,05). Based on the results, concluded that the administration of the ethyl acetate fraction of limus seeds is safe for liver and kidney function in white rats of the wistar strain.
Keywords: Mangifera foetida Lour; Subchronic Toxicity; SGOT; SGPT; Creatinine
Keywords
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Nurviana, V., Yeni, A., Kartika, E., 2018, Skrining Aktivitas Antioksidan Fraksi Ekstrak Etanol Kernel Biji Limus, Pharma Xplore: Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi, Vol. 3. No. 2.
Sukandar, E.Y., Sheba, S.H., 2019, Acute and Sub-chronic Toxicity Studies of Combination of Physalis angulata L. (Cecendet) Extract and Methylprednisolone on Animals, International Journal of Integrated Health Sciences, 7(1), 48-55.
Arifin, H., Anggraini, N., dan Rasyid, R., 2006, Standardisasi Ekstrak Etanol Daun Eugenia Cumini Merr., J. Sains Tek Far, Vol. 11, No. 2
BPOM RI, 2014, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Pedoman UjiToksisitas Nonklinik Secara In Vivo, Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta.
Parasuraman P, 2011, Toxicological sreening, J. Pharmacol Pharmacother, Vol. 2, No. 2.
Arthur FKN, Woode E, Terlabi EO, Larbie C., 2011, Evaluation of acute and subchronic toxicity of Annona Muricata (Linn.) aqueous extract in animals. Eur J Exp Biol, 1(Suppl 4):115–24.
Ramadori G, Moriconi F, Malik I, Dudas J., 2008, Physiology and Pathophysiology of Liver Inflammation, Damage and Repair. J Physiol Pharmacol, 59 (Suppl 1):107-17.
Zulkarnain, Z., Novianto, F., Saryanto, 2017, Phase Ii Clinical Trial of Jamu for Hepatoprotector, Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 2: 125 - 136
Suryawan, D G A., Arjani, I A M S., Sudarmanto, I G., 2016. Gambaran Kadar Ureum dan Kreatinin Serum pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisis di RSUD Sanjiwani Gianyar. Meditory. Vol. 4, No.2.
Puspitaningrum, L. S., Tjahjono, K., Candra, A, 2018, Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Kadar Ureum dan Kreatinin Serum Tikus Wistar yang Diinduksi Formalin. Jurnal Kedokteran Diponegoro. Vol. 7, No. 2.
DOI: http://dx.doi.org/10.36465/jop.v5i2.928
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Vera Nurviana
p-ISSN: 2620-8563; e-ISSN: 2621-1521
Index: