CEMARAN MIKROBA ANGKA LEMPENG TOTAL PADA ES CAMPUR

Authors

  • Revita Permata Hati Prodi S1 Teknologi Pangan, Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36465/jkbth.v23i2.1108

Keywords:

Microbial contamination, total plate count, mixed ice

Abstract

Es campur merupakan minuman es yang dikelola melalui industri mikro pangan. Cemaran mikroba dapat mencemari es campur. Masih ada rendahnya kesadaran akibat risiko kesehatan akibat penyakit bawaan pangan. Maka penelitian dilakukan untuk mengetahui cemaran mikroba angka lempeng total pada produk pangan es campur. Penelitian menggunakan observasional laboratorium yang bersifat deskriptif. Sebanyak 12 sampel es campur dengan metode simple random sampling. Sampel diujikan dengan metode angka lempeng total. Hasil penelitian pada sampel jumlah koloni yang melebihi batas maksimum cemaran mikroba. Dan terdapat tingkat kontaminasi yang cukup besar pada produk pangan es campur. Hal tersebut mengindikasikan kualitas, kontaminasi, praktik kebersihan dan sanitasi yang tidak baik pada produk pangan es campur. Hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan akibat cemaran mikroba kepada masyarakat. Sebaiknya industri mikro pangan memiliki pengetahuan, pelatihan, penerapan praktik dan kebersihan yang baik sesuai persyaratan dari KEPMENKES RI. Dan produk tidak melebihi batas maksimum cemaran mikroba dari BPOM RI.

Author Biography

Revita Permata Hati, Prodi S1 Teknologi Pangan, Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Mikrobiology pangan, Kemanan Pangan, Teknologi Pangan

References

Astuti BC, Yuliastuti E, Mustofa A, Mardiyah A, Suhartatik N. 2020. Cemaran Mikrobiologis Jus Alpukat Yang Dijual Di Jalanan Kota Surakarta. Agrointek, Volume 14, No 2, hal. 315-322.

[BPOM] Badan Pengawas Obat Dan Makanan. 2012. Pedoman Kriteria Cemaran pada Pangan Siap Saji dan Pangan Industri Rumah Tangga. Jakarta : Direktorat SPP, Deputi III, Badan POM RI.

Emerson JB, Adams RI, Román CMB, Brooks B, Coil DA, Dahlhausen K, Ganz HH, Hartmann EM, Hsu T, Justice NB, et al. 2017. Schrödinger’s microbes: Tools for distinguishing the living from the dead in microbial ecosystems. Microbiome. 5(1): 1-23. doi:10.1186/s40168-017-0285-3.

Fajriansyah. 2018. Pengaruh Perilaku Pedagang Es Campur Terhadap Penggunaan Bahan Kimia. Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal; 3(1): 82-87. E-ISSN : 2548-5741. Doi: 10.30867/action.v3i1.103.

[KEMENKES RI] Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Nomor 942/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. Jakarta: KEMENKES RI.

[PERKA BPOM RI] Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia. 2016. Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Kategori Pangan. Jakarta: BPOM RI.

Rahayu WP, Nurjanah S, Gita SED. 2019. Pola konsumsi minuman es dan kepedulian terhadap keamanan pangan di Kota Bogor. Jurnal Gizi Klinik Indonesia;16(1):22-30. Doi: 10.22146/ijcn.31037.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 2008. SNI 2897:2008, Metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu, serta hasil olahannya. Badan Standardisasi Nasional.

Winarno FG, Allain A. 1991. Street foods in developing countries: lessons from Asia. Food, nutrition and agriculture, 1, 11-18.

Wiratna G, Rahmawati, Linda R. 2019. Angka Lempeng Total Mikroba pada Minuman Teh di Kota Pontianak. Protobiont,Vol. 8 (2) : 69 – 73.

Published

2023-08-21

How to Cite

Hati, R. P. (2023). CEMARAN MIKROBA ANGKA LEMPENG TOTAL PADA ES CAMPUR. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan Dan Farmasi, 23(2). https://doi.org/10.36465/jkbth.v23i2.1108

Issue

Section

Artikel

Citation Check

Similar Articles

<< < 

You may also start an advanced similarity search for this article.