PERBANDINGAN AKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR DAN EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH SERTA KOMBINASINYA SEBAGAI ANTIJERAWAT PENYEBAB JERAWAT
DOI:
https://doi.org/10.36465/jop.v4i3.790Keywords:
Daun kelor, Daun sirih merah, P. acne, S. aureusAbstract
Daun kelor dan daun sirih merah terbukti efektif sebagai antibakteri jerawat terhadap S. aureus dan P. acne. Kandungan daun kelor dan daun siirh merah dalah flavonoid, saponin, tanin yang bisa sebagai antibakteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan P. acne konsentrat ekstrak daun kelor dan daun sirih merah serta kombinasi ekstrak daun kelor dan daun sirih merah. Ekstraksi diperoleh menggunakan metode maserasi etanol 70%. Masing-masing ekstrak dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji dengan metode difusi sumuran dengan konsentrasi 0,3%; 0,6%; 1,25%; 2,5%; 5%; 10%; 20% , kontrol positif (klindamisin) dan kontrol negatif (akuabidest steril). Selanjutnya dilakukan pengukuran zona hambat dan penetapan konsentrasi zona hambat minimum dari kedua ekstrak. Ekstrak etanol daun kelor dapat menghambat pertumbuhan terhadap Propionibacterium acnes pada konsentrasi 1,25%, terhadap Stapylococcus aureus pada konsentrasi 1,25% dan ekstrak etanol daun sirih merah dapat menghambat pertumbuhan terhadap Propionibacterium acnes pada konsentrasi 2,5%, terhadap Stapylococcus aureus pada konsentrasi 2,5%. Aktivitas antibakteri terbaik kombinasi ekstrak daun sirih merah dan daun kelor terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus pada konsentrasi 2,,5% : 2,5% dengan diameter daya hambat terhadap Propionibacterium acnes 22,75 ± 0,28 dan terhadap bakteri Stapylococcus aureus pada diameter daya hambat 25,50 ± 0,57
References
Al-Hoqail IA. Knowledge, Beliefs and Perception of Youth Toward Acne Vulgaris. Saudi Med J. 2003; h 24(7) : 765-768.
Mitsui T. New Cosmetic Science. First Edition. Amsterdam: Elsevier Science B.V. 1997; h 13, 19-21.
Lusi LRH, Fatimawati, Widya AL, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak daun Kelor (Moringa Okitera L) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Pharmacon, vol. 5, No.2 Mei 2016. ISSN 1203 - 2493
Hastuti NS, Taurhesia S, Wibowo AE. Aktivitas secara in vitro dan in vivo kombinasi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) dan pegagan (centella asiatica (L).Urb.) sebagai gel antijerawat. Majalah farmasi. 2017
Lusi LRH, Fatimawati, Widya AL, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak daun Kelor (Moringa Okitera L) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Pharmacon, vol. 5, No.2 Mei 2016. ISSN 1203 – 2493
Rini S, Beta Ria MED, Eni KS. Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Bioaktif pada Daun Kelor (Moringa Okitersa livida) yang Berpotensi sebagai Anti Bakteri terhadap Staphylococcus aureus. Yogyakarta: Jurnal Akademi Analisis Farmasi dan Minuman Al Islam.
Suhaimi, Indrawati T, Kumala S. Uji Aktivitas Kombinasi ekstrak kering lidah buaya (Aloe vera.(L) brum. f.) dan Ekstrak kental daun sirih merah (Piper crocatum ruiz & pav) Untuk Antibakteri Penyebab Jerawat. JIFFK, vol.15, No.1. ISSN. 2018; h 1693-7899.
Rachmawaty FJ. Sirih Merah dalam Kajian Ilmiah. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. 2017.
Farida J, Dewa AC, Bunga N. Manfaat sirih merah (Piper crocatum) sebagai agen anti bacterial terhadap bakteri gram positif dan gram negative.Fakultas kedokteran Universitas Isalm Indonesia, Yogyakarta.
Busani M, Julius PM, Voster M. 2Antimikrobial activities of Moringa oleifera Lam leaf extract. African Journal of Biotechnology. 2012; h 11(11):2797-2802.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia & Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Parameter standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Bakti Husada. 2000; h 21-27.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Materia Medika Indonesia Jilid ke IV. Jakarta. 1980; h 170.