PENGARUH PROSES FERMENTASI BAWANG PUTIH LANANG (Allium sativum L.) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL)

Lilis Tuslinah, Rani Yulifah Elkanawati, Rosmaya Dewi

Abstract


Bawang putih lanang (Allium sativum L.) merupakan umbi lapis berwarna putih yang mengandung senyawa allicin sebagai antioksidan utamanya. Bawang putih dapat diolah dengan cara fermentasi dan menghasilkan bawang hitam atau black garlic. Proses pengolahan dapat memungkinkan adanya perbedaan aktivitas antioksidan yang dimiliki bawang putih dengan black garlic. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan antara bawang putih lanang yang telah difermentasi menjadi black garlic menggunakan metode peredaman radikal DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Simplisia diekstraksi secara bertingkat menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan etanol. Aktivitas antioksidan yang dihitung sebagai IC50 black garlic dari ekstrak n-heksana, etil asetat dan etanol berturut-turut sebesar 73,1962 ppm; 18,7779 ppm; dan 8,6284 ppm, sedangkan IC50 dari ekstrak n-heksana, etil asetat dan etanol bawang putih lanang secara berurutan sebesar 97,5 ppm; 28,3049 ppm; dan 20,8787 ppm. Black garlic memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik dibandingkan bawang putih lanang.

Keywords


Bawang putih lanang (Allium sativum L.), Black garlic, Antioksidan, DPPH.

Full Text:

PDF (Indonesian)


DOI: http://dx.doi.org/10.36465/jop.v5i3.1016

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Lilis Tuslinah, Rani Yulifah Elkanawati, Rosmaya Dewi

p-ISSN: 2620-8563; e-ISSN: 2621-1521


Index:

RJI Main
logo